KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Holding Perkebunan Nusantara PTPN III pada periode Januari-Oktober 2017 semakin membaik. Hal ini terlihat dari pendapatan Holding PTPN yang mencapai sebesar Rp 28,19 triliun. Pendapatan ini naik 4,89% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang sebesar Rp 26,87 triliun. Kinerja pendapatan perusahaan banyak disumbang oleh penjualan komoditas perkebunan kelapa sawit. Baik dalam bentuk Tandan Buah Segar (TBS) maupun crude palm oil (CPO). Dua produk sawit itu menyumbang sebesar Rp 17,95 triliun atawa 64% dari total pendapatan Holding PTPN. Kemudian disusul pendapatan dari komoditas tebu Rp 3,7 triliun dan karet sebesar Rp 3,5 triliun serta komoditas lain (lihat tabel). Direktur Utama PTPN III Dasuki Amsir mengatakan, peningkatan penjualan Holding PTPN didukung oleh peningkatan produktivitas TBS yang mencapai 8,9 juta ton dengan pertumbuhan produktivitas 1,7 ton per hektare (ha). "Dengan adanya peningkatan produktivitas TBS, maka produksi CPO juga mengalami kenaikan. Saat ini produksi CPO kami menjadi 1,9 juta ton, sampai akhir tahun kami targetkan bisa 1,1 juta sampai 1,2 juta ton," jelas Dasuki, Selasa (14/11).
Harga sawit dan karet memoles kinerja PTPN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Holding Perkebunan Nusantara PTPN III pada periode Januari-Oktober 2017 semakin membaik. Hal ini terlihat dari pendapatan Holding PTPN yang mencapai sebesar Rp 28,19 triliun. Pendapatan ini naik 4,89% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang sebesar Rp 26,87 triliun. Kinerja pendapatan perusahaan banyak disumbang oleh penjualan komoditas perkebunan kelapa sawit. Baik dalam bentuk Tandan Buah Segar (TBS) maupun crude palm oil (CPO). Dua produk sawit itu menyumbang sebesar Rp 17,95 triliun atawa 64% dari total pendapatan Holding PTPN. Kemudian disusul pendapatan dari komoditas tebu Rp 3,7 triliun dan karet sebesar Rp 3,5 triliun serta komoditas lain (lihat tabel). Direktur Utama PTPN III Dasuki Amsir mengatakan, peningkatan penjualan Holding PTPN didukung oleh peningkatan produktivitas TBS yang mencapai 8,9 juta ton dengan pertumbuhan produktivitas 1,7 ton per hektare (ha). "Dengan adanya peningkatan produktivitas TBS, maka produksi CPO juga mengalami kenaikan. Saat ini produksi CPO kami menjadi 1,9 juta ton, sampai akhir tahun kami targetkan bisa 1,1 juta sampai 1,2 juta ton," jelas Dasuki, Selasa (14/11).