JAKARTA. Naiknya harga sayuran justru memicu kekhawatiran menyusutnya tingkat konsumsi sayuran masyarakat ibukota Jakarta. Benni Sormin, Assistant FAO (Food and Agricultural Organization) Representative in Indonesia bilang, jika harga sayur terlalu mahal maka masyarakat akan mengurangi daya belinya sehingga akan berdampak pada penurunan konsumsi sayuran.“JIka harga mahal tentu daya beli menurun,” kata Benni saat dihubungi KONTAN, kemarin. Menurutnya, sayuran itu merupakan sumber vitamin dan mineral penting bagi tubuh manusia. Ia berharap, agar suplai sayuran ke pasar tersebut bisa kembali normal dengan cara meningkatkan produksi sayuran dari petani.Benni menilai, suplai sayuran ke pasar berkurang seiring dengan produksi yang menyusut di sejumlah kantong-kantong penghasil sayuran. Penyebabnya adalah curah hujan yang terlalu tinggi maupun kemarau yang terlalu panjang. “Produksi sayuran harus segera kembali di genjot, dan petani harus segera diberikan insentif supaya mampu meningkatkan produksinya,” kata Benni. Di pasar Bendungan Hilir Jakarta Selatan, Tanti, pedagang sayuran, menjual harga cabai merah kriting Rp 35.000 per kilogram, dari sebelumnya yang hanya Rp 20.000 per kg. Sama saja dengan cabai rawit merah, naik dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp. 21.000 per kg. “Naiknya gila-gilaan, belakangan setiap hari naik terus,” kata Tanti. Nasib bawang merah tak jauh berbeda. Minggu lalu, Tanti menjual bawang merah dengan harga Rp 12.000 per kg, sekarang harganya naik menjadi Rp 14.000 per kg. Sementara itu, bawang putih juga naik dari Rp 16.000 per kg menjadi Rp 24.000 per kg.
Harga Sayuran Naik, Konsumsi Bisa Menyusut
JAKARTA. Naiknya harga sayuran justru memicu kekhawatiran menyusutnya tingkat konsumsi sayuran masyarakat ibukota Jakarta. Benni Sormin, Assistant FAO (Food and Agricultural Organization) Representative in Indonesia bilang, jika harga sayur terlalu mahal maka masyarakat akan mengurangi daya belinya sehingga akan berdampak pada penurunan konsumsi sayuran.“JIka harga mahal tentu daya beli menurun,” kata Benni saat dihubungi KONTAN, kemarin. Menurutnya, sayuran itu merupakan sumber vitamin dan mineral penting bagi tubuh manusia. Ia berharap, agar suplai sayuran ke pasar tersebut bisa kembali normal dengan cara meningkatkan produksi sayuran dari petani.Benni menilai, suplai sayuran ke pasar berkurang seiring dengan produksi yang menyusut di sejumlah kantong-kantong penghasil sayuran. Penyebabnya adalah curah hujan yang terlalu tinggi maupun kemarau yang terlalu panjang. “Produksi sayuran harus segera kembali di genjot, dan petani harus segera diberikan insentif supaya mampu meningkatkan produksinya,” kata Benni. Di pasar Bendungan Hilir Jakarta Selatan, Tanti, pedagang sayuran, menjual harga cabai merah kriting Rp 35.000 per kilogram, dari sebelumnya yang hanya Rp 20.000 per kg. Sama saja dengan cabai rawit merah, naik dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp. 21.000 per kg. “Naiknya gila-gilaan, belakangan setiap hari naik terus,” kata Tanti. Nasib bawang merah tak jauh berbeda. Minggu lalu, Tanti menjual bawang merah dengan harga Rp 12.000 per kg, sekarang harganya naik menjadi Rp 14.000 per kg. Sementara itu, bawang putih juga naik dari Rp 16.000 per kg menjadi Rp 24.000 per kg.