KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah komoditas energi kembali naik. Analis memproyeksikan kenaikan harga komoditas energi bisa terus berlanjut seiring konflik Rusia-Ukraina yang belum selesai. Mengutip Bloomberg, Kamis (14/4), harga komoditas energi seperti harga batubara naik 12,47% selama sepekan ke level US$ 316,5 per ton, Kamis (14/4) dibandingkan pekan sebelumnya sebesar US$ 281,4 per ton. Di periode sama, harga minyak mentah dunia berada di level US$ 103,48 per barel atau naik sebesar 7,75% dari US$ 96,03 per barel di pekan sebelumnya. Sedangkan, harga CPO juga naik 8,03% menjadi MYR 6.295 per ton.
Sementara, harga gas alam berada di US$ 2,79 per mmbtu, turun 10,87% dari pekan sebelumya di level US$ 3,13 per mmbtu. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, pergerakan harga komoditas energi sangat fluktuatif. Harga minyak mentah dunia dan CPO sempat menurun. "Harga minyak mentah dunia sempat turun ke US$ 95 akibat adanya isu perdamaian di Ukraina. Tetapi kemudian harganya kembali mengalami kenaikan, karena adanya informasi bahwa perundingan antara Rusia dan Ukraina mengalami kebuntuan," ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Kamis( 14/4).
Baca Juga: Entitas Khusus Batubara Diharapkan Terbentuk pada Juni 2022 Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono bilang, harga sejumlah komoditas energi sempat menurun akibat isu geopolitik Rusia dan Ukraina mulai mereda dan secara teknikal juga overbought, karena harga sudah sangat tinggi dan jenuh. "Sentimen yang kembali membuat harga komoditas energi naik berasal dari isu supply chain yang belum kelar, Inflasi masih tinggi, permintaan atas demand masih lumayan khususnya LNG karena masih krusial bagi Eropa dan faktor seasonal harga CPO jelang lebaran" ucap Wahyu Ibrahim menyampaikan adanya embargo yang dilakukan oleh Eropa dan Amerika terhadap Rusia, membuat impor minyak mentah dari Rusia mengalami hambatan, sehingga dalam tiap hari kebutuhan minyak mentah dunia secara global mengalami penurunan 3 juta barel/hari. "Ini yang membuat harga minyak mentah dunia kembali lagi mengalami kenaikan di atas 100" kata Ibrahim. Wahyu memperkirakan, secara umum harga komoditas energi kemungkinan akan kembali naik seperti batubara, minyak mentah dunia, minyak CPO. Ia melihat tren bullish masih terbuka sehingga masih bisa naik dan akan semakin kuat tekanan koreksinya. Wahyu juga memproyeksikan harga gas alam masih memiliki potensi untuk kembali naik. Selain itu, secara history mingguan, harga gas alam sempat volatile lebih dari 60%.
Ibrahim mengatakan, harga CPO sempat turun karena tenaga kerja asing sudah mulai masuk kembali ke Malaysia sehingga produksi CPO sudah mulai normal. Ibrahim juga memperkirakan, harga batubara dan gas alam akan kembali naik karena suplai yang masib terganggu akibat pembatasan atau larangan ekspor dari Rusia.
Baca Juga: Genjot Produksi Batubara, Harum Energy (HRUM) Maksimalkan Kapasitas Produksi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat