Harga semen turun, INTP mengetatkan ikat pinggang



JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk (INTP) akhirnya mengekor langkah produsen semen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memangkas harga semen. INTP sudah menurunkan harga semen sekitar 4% sejak awal pekan lalu. Untuk mengimbangi penurunan harga semen, INTP gencar menerapkan efisiensi.

Emiten ini berharap, ada penyesuaian biaya pasca penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), seperti penurunan tarif listrik dan biaya transportasi. "Kami akan mati-matian efisiensi," ungkap Sahat Siahaan, Sekretaris Perusahaan INTP kepada KONTAN, Senin (26/1).

INTP berharap pembangunan infrastruktur tahun ini mampu mendorong permintaan semen. INTP membidik penjualan semen tahun ini tumbuh 5%-6%, seiring proyeksi pertumbuhan permintaan semen dalam negeri. Tahun lalu, INTP memiliki kapasitas produksi 20,5 juta ton.


Akhir tahun ini, kapasitas produksi INTP diharapkan naik menjadi 24,9 juta ton jika pabrik semen di Citeureup, Jawa Barat beroperasi. INTP menargetkan pembangunan pabrik ke-14 di Citeureup ini selesai akhir 2015. Kapasitasnya 4,4 juta ton.

Pada pertengahan tahun ini, INTP bersiap membangun pabrik ke-15 di Pati, Jawa Tengah. Pabrik di Pati kelak memiliki kapasitas produksi semen 2,5 juta ton per tahun. INTP menyiapkan anggaran investasi pembangunan pabrik semen di Pati ini sebesar US$ 150-US$ 200 per ton. Selain di Jawa, INTP menyiapkan bakal lokasi pabrik ke-16 di luar Pulau Jawa.

Alhasil, dengan segepok ekspansi ini, INTP menargetkan tahun 2018 memiliki kapasitas pabrik 30 juta ton per tahun. Tahun ini, INTP berharap program infrastruktur pemerintah berjalan lancar. Jika pembangunan lancar, permintaan semen diproyeksikan tumbuh signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie