SINGAPURA. Kontrak harga emas kembali bertengger ke level tertinggi sepanjang sejarah. Permintaan emas melonjak setelah investor cemas AS akan mengalami default karena belum juga menemukan kata sepakat mengenai batasan utangnya. Pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran Agustus naik 1,4% menjadi US$ 1.624,30 per troy ounce. Pada pukul 07.41, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.617,20 per troy ounce. Selain itu, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik 1,4% menjadi US$ 1.624,07 per troy ounce. "Kecemasan mengenai default utang Eropa dan AS masih membayangi investor. Kondisi ini yang mendongkrak permintaan emas," jelas Gavin Wendt, director Mine Life Pty Ltd di Sydney. Dia menambahkan, saat ini investor tak mau menggenggam dollar AS dan lebih memilih untuk mengempit safe haven. Wend juga bilang, semakin lama ketidakpastian ini terjadi, semakin besar pula minta investor akan emas. "Hal ini tidak diragukan lagi. Yang kita lihat saat ini adalah reaksi atas ketidakpastian yang ada," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga si kinclong kembali bertengger di level tertinggi sepanjang sejarah
SINGAPURA. Kontrak harga emas kembali bertengger ke level tertinggi sepanjang sejarah. Permintaan emas melonjak setelah investor cemas AS akan mengalami default karena belum juga menemukan kata sepakat mengenai batasan utangnya. Pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran Agustus naik 1,4% menjadi US$ 1.624,30 per troy ounce. Pada pukul 07.41, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.617,20 per troy ounce. Selain itu, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik 1,4% menjadi US$ 1.624,07 per troy ounce. "Kecemasan mengenai default utang Eropa dan AS masih membayangi investor. Kondisi ini yang mendongkrak permintaan emas," jelas Gavin Wendt, director Mine Life Pty Ltd di Sydney. Dia menambahkan, saat ini investor tak mau menggenggam dollar AS dan lebih memilih untuk mengempit safe haven. Wend juga bilang, semakin lama ketidakpastian ini terjadi, semakin besar pula minta investor akan emas. "Hal ini tidak diragukan lagi. Yang kita lihat saat ini adalah reaksi atas ketidakpastian yang ada," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News