SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia pagi ini (13/1) mendaki ke level tertinggi dalam sebulan terakhir di Asia. Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik sebesar 0,6% menjadi US$ 1.255,45 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 12 Desember lalu. Pada pukul 10.36 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.251,75 per troy ounce. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik sebesar 0,7% menjadi US$ 1.255,30 per troy ounce di Comex, New York. Level ini juga merupakan level tertinggi sejak 12 Desember lalu. Kenaikan harga emas terjadi seiring adanya spekulasi bahwa the Federal Reserve akan menunda rencananya untuk melakukan tapering stimulus setelah pertumbuhan tenaga kerja AS lebih rendah ketimbang prediksi analis. "Data tenaga kerja AS memberikan kesan bahwa proses tapering lanjutan masih akan memakan waktu lama," jelas David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga si kuning lompat ke level tertinggi sebulan
SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia pagi ini (13/1) mendaki ke level tertinggi dalam sebulan terakhir di Asia. Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik sebesar 0,6% menjadi US$ 1.255,45 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 12 Desember lalu. Pada pukul 10.36 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.251,75 per troy ounce. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik sebesar 0,7% menjadi US$ 1.255,30 per troy ounce di Comex, New York. Level ini juga merupakan level tertinggi sejak 12 Desember lalu. Kenaikan harga emas terjadi seiring adanya spekulasi bahwa the Federal Reserve akan menunda rencananya untuk melakukan tapering stimulus setelah pertumbuhan tenaga kerja AS lebih rendah ketimbang prediksi analis. "Data tenaga kerja AS memberikan kesan bahwa proses tapering lanjutan masih akan memakan waktu lama," jelas David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News