Harga si kuning merangkak naik



JAKARTA. Harga emas mencapai level tertinggi dalam dua minggu terakhir. Pelemahan dollar Amerika Serikat (AS) serta kenaikan kepemilikan exchange-traded product (ETP) emas menjadi beberapa penyebabnya.

Harga emas untuk kontrak pengiriman Desember 2013 di Bursa Comex pukul 16.30 WIB, menguat 1,07% menjadi US$ 1.326,20 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Jika dibandingkan dalam sebulan, harga emas telah menanjak sebesar 3,64%.

Spekulasi pengurangan stimulus moneter seiring data pekerja di AS yang sedang mengalami pemulihan cenderung membuat dollar AS melemah beberapa hari terakhir. "Secara teknikal investor bisa masuk  ketika harga di atas US$ 1.320 per ons troi," ujar Afshin Nabavi, senior VP MKS SA, perusahaan pemurnian emas di Jenewa, seperti dikutip Bloomberg.


Selain itu, emas juga terangkat oleh kepemilikan ETP yang meningkat. Per 9 Agustus, data Bloomberg menunjukkan kepemilikan ETP emas menjadi 1.948,30 ton.

Penjualan emas China yang masih tinggi di paruh pertama 2013 juga menjadi salah satu penopang harga komoditas ini. Pada semester-I 2013, konsumsi emas China naik 54% menjadi 706,40 ton dibanding periode yang sama di tahun lalu

Masih bisa menguat

Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, emas juga mendapatkan topangan dari rilis data ekspor impor dan produksi industri di China yang positif. Hal itu telah memicu optimisme pasar terhadap membaiknya kondisi ekonomi negara itu, sehingga permintaan emas fisik dari China akan naik.

Secara teknikal Zulfirman mengatakan, sepekan ke depan harga emas masih akan meneruskan penguatan. Ini bisa dilihat dari posisi indikator moving average convergence divergence (MACD) yang berada di area 3,24 yang menunjukkan sinyal kenaikan. Sinyal penguatan lain juga ditunjukkan oleh posisi indikator stochastic yang berada di level 61 dan cenderung bergerak naik.

Relative strength index (RSI) berada di level 57 dan masih bergerak naik, semakin memperkuat sinyal kenaikan. Sementara itu, harga saat ini secara harian masih berada di atas moving average (MA) 50. Ini memperkuat sinyal kenaikan harga emas.

Zulfirman memperkirakan, sepekan ke depan harga emas akan menguat di kisaran US$ 1.310-US$ 1.347 per ons troi. Alwi Assegaf, analis SoeGee Futures memproyeksikan, harga emas akan bergerak mendatar di US$ 1.280-US$ 1.375 per ons troi.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini