Harga sosial dari krisis Eropa: Rekor pengangguran



VIENNA. Data tingkat pengangguran di kawasan Eropa yang akan dirilis pekan ini akan menunjukkan harga sosial yang harus dibayar akibat krisis utang Eropa. Berdasarkan nilai tengah 34 analis yang disurvei Bloomberg, tingkat pengangguran perekonomian Eropa akan melonjak ke rekor tertinggi pada Desember lalu. Berdasarkan prediksi 34 ekonom yang disurvei Bloomberg, angka pengangguran Eropa akan melaju untuk bulan ke lima menjadi 11,9%. Data yang akan segera dirilis pada 1 Februari mendatang itu akan menunjukkan angka pengangguran di level tertinggi sejak 1995 silam. Data yang kontras akan datang dari Jerman. Hasil survei yang berbeda menunjukkan tingkat pengangguran Jerman akan stabil untuk empat bulan berturut-turut di posisi 6,9% pada Januari. Memang, kebijakan yang dilakukan Bank Sentral Eropa (ECB) berhasil menekan tingkat yield obligasi Eropa mulai dari Spanyol hingga Yunani. Namun, krisis ikut mengikis jumlah lapangan pekerjaan di sejumlah perusahaan dan BUMN Eropa. ECB sendiri meramal, perekonomian Eropa akan mengerucut 0,3% pada tahun ini. "Kondisi yang terburuk kemungkinan sudah berakhir untuk pasar finansial. Namun, tidak demikian dengan ekonomi riil. Situasi pengangguran Eropa akan tetap memburuk setidaknya satu tahun ke depan," ujar Martin Van Viet, ekonom ING Groep NV di Amsterdam.


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie