KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (
DOID) terus melesat pada tahun 2022 ini. Dengan kenaikan harga tersebut, apakah saham DOID masih memiliki prospek bagus untuk dibeli? Harga saham DOID pada perdagangan Selasa 17 Mei 2022 ditutup di level 580, naik 70 poin atau 13,73% dari perdangan sehari sebelumnya. Sejak awal tahun 2022 atau year to date (ytd), harga saham DOID meningkat 322 poin atau 124,81%. Kenaikan harga saham DOID sejalan dengan tren positif harga batubara di pasar dunia. Oleh karena itu, di tengah kenaikan harga batubara, analis masih rekomendasi beli saham DOID.
Analis Trimegah Sekuritas Hasbie memberi rating beli untuk saham DOID dengan target harga Rp 900 per saham. Sedangkan Analis Kanaka Hita Solvera Andika Cipta Labora merekomendasikan untuk
sell on strength dengan di kisaran Rp 600 per saham-Rp 610 per saham. Andika menjelaskan, pada tahun ini seharusnya DOID punya prospek yang menarik. Harga batubara yang masih tinggi seiring masih terjadinya konflik Rusia-Ukraina bisa menjadi katalis positif untuk kinerja DOID pada tahun ini. Hanya saja, dia bilang ada potensi gangguan produksi DOID pada tahun ini seiring adanya curah hujan yang tinggi di Australia. Sebagai informasi, DOID memiliki beberapa tambang di Australia seperti tambang Meandu, Commodore, Goonyella dan Blackwater. “Curah hujan yang tinggi di Australia ini bisa mengganggu proses pertambangan yang pada akhirnya bisa menurunkan produksi. Selain itu, juga bisa menghambat moda transportasi untuk pengiriman hasil pertambangan,” ujar Andika kepada Kontan.co.id, Selasa (17/5).
Baca Juga: IHSG Bersiap Lanjutkan Penguatan Hari Ini, Intip Saham Rekomendasi dari MNC Sekuritas Sementara analis Trimegah Sekuritas Hasbie dalam risetnya pada 10 April menambahkan, DOID memiliki potensi kenaikan menjanjikan yang didorong oleh dua faktor utama.
Pertama, potensi pertumbuhan laba yang kuat mengingat
average selling price (ASP) pada tahun ini yang diperkirakan naik 6,5% secara
year on year. Belum lagi, pertumbuhan volume
overburden removal yang solid menjadi 577 juta
bank cubic meter (BCM).
Kedua, adanya potensi untuk perbaikan penilaian ESG seiring dengan DOID yang mulai merambah investasi yang jauh lebih ramah lingkungan melalui tambang tembaga. Adapun, DOID sudah melakukan kesepakatan kerja sama atawa
head of agreement (HOA) dengan Asiamet Resources Limited untuk menggarap tambang tembaga Beruang Kanan Main (BKM). Potensi BKM sangat menjanjikan mengingat aset tembaganya mempunyai cadangan ore sebanyak 69,6 ton dengan tingkat Cu sebesar 0,6%. Namun, kesepakatan yang seharusnya rampung pada Januari lalu, saat ini masih belum rampung karena kedua pihak memperpanjang proses
due diligence. Dengan harga tembaga yang sedang naik, pasca akuisisi tersebut, Hasbie mengekspektasikan potensi harga akuisisi dan
net present value (NPV) yang lebih tinggi. Perlu diketahui, sebelumnya, NPV untuk aksi akuisisi tersebut sebesar US$ 124,8 juta dengan harga tembaga yang ada di kisaran US$ 3,3 per pound. “Berdasarkan hitungan kami, pasca akuisisi, kepemilikan efektif DOID akan menjadi 58%, dan jika NPV proyek sebesar $125 juta,
upside DOID dari proyek ini adalah Rp100/sh,” imbuh dia.
Sementara Andika meyakini, diversifikasi bisnis tersebut akan memberikan dampak positif terhadap kinerja DOID secara jangka panjang. Pasalnya, selain menambah sumber pendapatan DOID ke depan, diversifikasi tersebut juga membuat kinerja DOID akan lebih terjaga di tengah volatilitasnya harga komoditas batubara. Pada tahun ini, Hasbie memproyeksikan DOID bisa membukukan pendapatan sebesar US$ 1,56 miliar dengan laba bersih sebesar US$ 119 juta. Itulah rekomendasi saham DOID untuk trading hari ini, Rabu 18 Mei 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham DOID ini menjadi tanggung jawab masing-masing pembaca. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto