Harga sukuk negara naik 2,72% , ini faktornya



JAKARTA. Harga Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara memperoleh katalis positif baik dari dalam negeri maupun eksternal.

Secara year to date (ytd) per 22 Februari 2016, rata-rata harga sukuk negara yang tercermin pada indeks IGSIX Clean Price terangkat 2,72% ke level 102,16. Begitu pula dengan total return sukuk negara yang terlihat pada indeks IGSIX Total Return yang naik 3,9% periode sama.

Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Anil Kumar memaparkan, ada beberapa faktor yang mendorong kenaikan harga sukuk negara. Pertama, rendahnya inflasi domestik. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, inflasi Indonesia per Januari 2016 tercatat 0,51%.


Kedua, stabilnya kinerja mata uang Garuda di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Sejak awal tahun 2016, rupiah bergulir dalam rentang Rp 13.300 hingga Rp 14.000. Berbeda dengan kondisi tahun lalu yang sempat menyentuh level Rp 14.700 per dollar AS.

Ketiga, beberapa pekan lalu, lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service menegaskan peringkat Indonesia di level layak investasi alias investment grade. Peringkat Baa3 juga disertai dengan prospek stabil pada peringkat utang Indonesia.

Keempat, pertumbuhan ekonomi Tanah Air yang lebih baik ketimbang negara berkembang lainnya semisal Turki, Brazil, Peru, Afrika Selatan, dan sebagainya. BPS menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal IV 2015 mencapai 5,04% (yoy).

Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management menambahkan, pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia (BI). Sejak awal tahun, BI sudah dua kali memotong suku bunga acuan dengan total 50 bps menjadi 7%. Aksi tersebut dalam jangka panjang bakal berdampak positif bagi sektor riil dan rupiah.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie