Harga SUN akan bergerak terbatas pada hari ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan kembali bergerak terbatas pada perdagangan Kamis (16/5). Potensi pergerakan harga yang terbatas sangat mungkin terjadi pada SUN seri tenor pendek dan menengah.

Meski begitu, Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menyebut, terdapat beberapa seri SUN yang masih berpeluang naik harga pada hari ini. Hal tersebut didorong oleh pembelian selektif oleh para investor terhadap SUN yang masih menawarkan tingkat imbal hasil yang menarik.

Dengan kondisi tersebut, Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan fokus pada pergerakan kurs rupiah terhadap dollar AS. “Para investor juga dapat melakukan strategi trading di tengah masih fluktuaktifnya pergerakan harga SUN,” ungkapnya dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.


Beberapa seri SUN yang cukup menarik untuk diperdagangkan pada hari ini antara lain FR0031, FR0061, FR0056, FR0059, FR0064, dan FR0073.

Sebagai informasi, harga SUN menunjukkan kenaikan pada perdagangan kemarin kendati kurs rupiah mengalami pelemahan di hadapan dollar AS. Kenaikan tersebut dipicu oleh berlanjutnya aksi pembelian oleh para investor akibat meredanya tensi perang dagang antara AS dan China, walau di saat yang sama neraca dagang Indonesia di bulan April mengalami defisit sebesar US$ 2,5 miliar.

Para investor melihat bahwa posisi harga SUN saat ini relatif murah, sehingga direspons dengan pembelian. Hanya saja, kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin tampak terbatas untuk beberapa seri SUN saja.

Harga rata-rata SUN tenor pendek atau 1—4 tahun naik sebesar 2 bps yang mengakibatkan turunnya imbal hasil rata-rata sebesar 4,4 bps. Harga SUN tenor menengah atau 5—7 tahun naik rata-rata sekitar 1,3—13,3 bps yang berdampak pada turunnya imbal hasil rata-rata sekitar 0,3—3 bps.

Adapun harga SUN tenor panjang atau di atas 7 tahun turun rata-rata sebesar 14 bps yang mengakibatkan naiknya imbal hasil rata-rata sebesar 1 bps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati