Harga SUN akan dipengaruhi pergerakan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak bervariasi pada perdagangan Senin (12/11). Arah pergerakan harga akan kembali dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Badan Pusat Statistik akan menyampaikan data neraca perdagangan bulan Oktober. “Para pelaku pasar akan mencermati apakah surplus neraca perdagangan akan kembali terjadi di bulan Oktober sebagaimana yang didapati pada bulan September lalu,” imbuh Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra dalam riset, hari ini.

Sementara dari eksternal, para pelaku pasar akan mencermati inflasi AS pada Rabu (14/11) mendatang. Laju inflasi AS diramal naik jika dibandingkan dengan data inflasi sebelumnya. Hal ini mendukung keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan. Kamis (15/11), AS pun akan merilis data penjualan ritel di bulan Oktober.


Sebelumnya, imbal hasil SUN pada perdagangan Jumat (9/11) bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan jelang disampaikannya data neraca pembayaran Indonesia di kuartal III 2018.

Imbal hasil SUN bertenor pendek mengalami kenaikan antara 1—5 bps yang didorong oleh adanya penurunan harga mencapai 20 bps. Imbal hasil SUN tenor menengah mengalami kenaikan berkisar 2—8 bps akibat koreksi harga hingga sebesar 35 bps. Adapun SUN bertenor panjang terjadi penurunan harga hingga 110 bps yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil hingga mencapai 12 bps.

Secara teknikal, koreksi harga yang terjadi pada akhir pekan lalu didukung oleh faktor teknikal yang mana harga SUN telah berada pada area jenuh beli. Dengan adanya koreksi harga tersebut, maka indikator teknikal menunjukkan bahwa harga SUN mulai meninggalkan area jenuh belinya. Selain itu, walau mengalami koreksi harga, tren pergerakan harga SUN masih bergerak pada tren kenaikan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati