Harga SUN akhir pekan lalu menguat



JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada pekan lalu berhasil menanjak.

Merujuk situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Jumat (2/12), rata-rata harga obligasi pemerintah (INDOBeX Government Clean Price) naik 0,13% dibandingkan hari sebelumnya ke level 109,58.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menuturkan, pertumbuhan harga obligasi negara akhir pekan lalu disebabkan oleh beberapa katalis positif. Dari dalam negeri, data inflasi per November 2016 cukup terkendali meskipun di atas estimasi analis.


Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, per November 2016, inflasi domestik mencapai 0,47% (MoM) dengan inflasi tahunan sebesar 3,58% (YoY). Ini melampaui estimasi analis yang dipatok 0,32% (MoM) dan 3,41% (YoY).

Kendati demikian, pencapaian tersebut masih sesuai dengan target inflasi pemerintah. Sebab, inflasi tahun kalender 2016 baru mencapai 2,59%. "Maka investor yang menempatkan dananya di instrumen surat utang masih akan mendapatkan tingkat imbal hasil yang cukup menarik," terangnya.

Amunisi juga berasal dari meredanya tekanan terhadap mata uang Garuda. Di Pasar Spot, Jumat (2/12) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,39% ke level Rp 13.512 dibanding sehari sebelumnya.

"Aliran modal asing yang kembali masuk ke pasar SUN juga menjadi faktor pendorong kenaikan harga," paparnya.

Namun, penguatan harga SUN akhir pekan lalu relatif terbatas. Made berpendapat, tekanan bersumber dari kenaikan imbal hasil surat utang global jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Meeting) pada 13 Desember 2016 - 14 Desember 2016. Ada pula ekspektasi data sektor tenaga kerja Amerika yang lebih baik dari prediksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto