Harga SUN berkesempatan melesat karena faktor ini



JAKARTA. Kenaikan harga Surat Utang Negara (SUN) pada Rabu (20/7) ditopang oleh pembelian obligasi negara di pasar sekunder.

Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Rabu (20/7), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terangkat 0,3% dibandingkan hari sebelumnya ke level 116,56.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengungkapkan, harga obligasi negara pada perdagangan kemarin masih melanjutkan kenaikan, terutama pada SUN bertenor pendek dan menengah.


Hal ini dipengaruh oleh hasil positif pelaksanaan lelang penjualan SUN pada Selasa (19/7) yang meraup penawaran hingga Rp 46,85 triliun, penawaran tertinggi pada tahun 2016. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap dana Rp 18 triliun.

Walhasil, investor yang gagal mengoleksi SUN dalam lelang tersebut beralih ke pasar sekunder. "Mereka melalukan pembelian di pasar sekunder sehingga mendorong kenaikan harga SUN," tuturnya.

Berpeluang naik

Nah, untuk transaksi hari ini, harga SUN berpeluang menanjak di tengah ekspektasi penurunan suku bunga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

Menurut Made, harga obligasi negara pada perdagangan hari ini berpotensi melambung. Pasar berharap, BI akan kembali memangkas suku bunga acuan yang saat ini di level 6,5%. Sepanjang tahun 2016, BI sudah menurunkan suku bunga sebanyak empat kali dengan total nilai 100 bps.

Made berujar, rata-rata analis memprediksi RDG BI yang berakhir hari ini akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 6,25%.

"Sebelum nantinya digantikan oleh BI - 7 Day Reverse (Repo) Rate yang akan berlaku sejak 19 Agustus 2016," jelasnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie