JAKARTA. Perdagangan Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Rabu (10/5) diprediksi masih akan bergerak bervariasi dengan peluang terjadinya koreksi harga. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra berpendapat, selain pelaku pasar yang masih wait and see menanti di rilisnya data inflasi Amerika Serikat pada akhir pekan ini, imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin juga ditutup naik pada level 2,42% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,39%. Kenaikan imbal hasil juga terjadi pada surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) yang masing - masing ditutup naik pada level 0,43% dan 1,20% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,42% dan 1,14%. Imbal hasil surat utang regional juga mengalami kenaikan yang terjadi pada sebagian besar surat utang regional kecuali surat utang Hongkong yang justru mengalami penurunan meskipun terbatas. "Hal tersebut kami perkirakan akan berdampak terhadap perdagangan SUN baik yang berdenominasi mata uang rupiah maupun dollar Amerika," tukasnya.
Harga SUN berpeluang terkoreksi hari ini
JAKARTA. Perdagangan Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Rabu (10/5) diprediksi masih akan bergerak bervariasi dengan peluang terjadinya koreksi harga. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra berpendapat, selain pelaku pasar yang masih wait and see menanti di rilisnya data inflasi Amerika Serikat pada akhir pekan ini, imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin juga ditutup naik pada level 2,42% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,39%. Kenaikan imbal hasil juga terjadi pada surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) yang masing - masing ditutup naik pada level 0,43% dan 1,20% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,42% dan 1,14%. Imbal hasil surat utang regional juga mengalami kenaikan yang terjadi pada sebagian besar surat utang regional kecuali surat utang Hongkong yang justru mengalami penurunan meskipun terbatas. "Hal tersebut kami perkirakan akan berdampak terhadap perdagangan SUN baik yang berdenominasi mata uang rupiah maupun dollar Amerika," tukasnya.