Harga SUN berpeluang terus merangkak, asalkan..



JAKARTA. Berbagai katalis positif dari dalam negeri berpotensi menyokong apresiasi harga Surat Utang Negara (SUN).

Secara year to date per 18 April 2016, rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price melambung 8,79% ke level 113,95.

Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management memproyeksikan, harga SUN berpeluang menanjak di sisa tahun 2016. Dengan catatan, performa rupiah dan tingkat inflasi masih terjaga. Maklum, biasanya Indonesia mengalami inflasi yang relatif tinggi pada bulan Ramadhan dan akhir tahun.


"Internal masih mendominasi. Kalau eksternal, rencana The Fed sudah isu lama jadi kurang berpengaruh," jelasnya. The Fed berencana menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2016.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menambahkan, angin segar bersumber dari aksi BI akhir pekan lalu yang secara resmi mengumumkan pergantian suku bunga acuan dari BI rate menjadi BI seven day reverse repo rate. Jika tak ada aral melintang, kebijakan ini mulai berlaku pada tanggal 19 Agustus 2016.

BI seven day reverse repo rate akan tercatat di level 5,5% dengan batas bawah koridor (deposit facility rate) dan batas atas koridor (lending facility rate) masing-masing 75 bps.

"Dengan tren bunga deposito yang rendah, investor akan mencari instrumen yang masih memberikan imbal hasil menarik, seperti SUN dan obligasi korporasi," paparnya.

Desmon menduga, hingga akhir tahun 2016, yield SUN seri acuan bertenor 11 tahun FR0056 akan berkisar 7% - 7,5%. Pada Senin (18/4),yield FR0056 mencapai 7,42%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto