Harga SUN berpotensi koreksi jelang rilis data ekonomi domestik dan global



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan masih akan bergerak dengan kecenderungan turun pada perdagangan Rabu (8/5). Hal ini terjadi di tengah kecenderungan para pelaku pasar yang melakukan aksi wait and see jelang rilisnya data ekonomi global dan domestik.

Salah satunya adalah rilis data cadangan devisa oleh Bank Indonesia yang diprediksi akan naik dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, para pelaku pasar juga masih akan mencermati data neraca perdagangan Indonesia kuartal I tahun ini dan data inflasi AS yang akan dirilis Jumat (10/5) nanti.

“Data-data ekonomi tersebut akan menjadi perhatian investor sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan transaksi di pasar sekunder,” tulis Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.


Karena harga SUN masih berpeluang mengalami penurunan dalam jangka pendek, imbal hasil SUN menjadi cukup menarik untuk kembali diakumulasi oleh investor. 

Made menyarankan investor untuk melakukan pembelian secara bertahap pada SUN tenor menengah dan tenor panjang di saat harganya mengalami penurunan.

Adapun seri yang cukup menarik dengan kondisi tersebut di antaranya adalah FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0072 dan FR0075.

Sebelumnya, harga SUN turun pada perdagangan Selasa (7/5) akibat sejumlah sentimen yang berasal dari domestik dan global sehingga mempengaruhi kondisi pasar keuangan global.

Harga rata-rata SUN tenor pendek atau 1 tahun—4 tahun mengalami kenaikan terbatas sebesar 0,2 basis poin (bps) yang berdampak pada penurunan imbal hasil sebesar 1,7 bps. SUN tenor menengah atau 5 tahun—7 tahun mengalami penurunan harga rata-rata hingga 8,3 bps yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil rata-rata sekitar 0,4—2 bps.

Di sisi lain, SUN tenor panjang atau di atas 7 tahun mengalami penurunan harga rata-rata sebesar 41,2 bps yang mengakibatkan terjadinya kenaikan imbal hasil rata-rata hingga 23 bps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi