Harga SUN berpotensi menguat di akhir pekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan peluang naik pada perdagangan Jumat (4/5). Hal ini terjadi di tengah meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah serta penurunan imbal hasil surat utang global.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menambahkan, penurunan imbal hasil surat utang global terjadi menjelang rilis data tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) yang berada di tingkat terendah sejak 1973. Adapun dari dalam negeri, katalis positif berasal dari perkiraan investor mengenai data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama yang akan mengalami perbaikan.

“Namun, jelang penjualan SUN pada pekan depan akan membayangi koreksi harga SUN pada perdagangan hari ini,” ujar Made dalam riset hari ini. Kemarin, imbal hasil SUN bergerak terbatas dengan kecenderungan naik akibat penguatan rupiah jelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2018.


Perubahan tingkat imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 6 bps. Sementara itu, imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) turun berkisar antara 1 - 2 bps dengan harga naik hingga sebesar 2 bps.

Adapun secara teknikal, harga SUN masih mengalami tren sideways. Namun, harga SUN masih berada di area jenuh jual sehinggga membuka peluang adanya aksi beli oleh investor.

Pada perdagangan hari ini, Made merekomendasikan seri FR0069, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, FR0072, FR0075, FR0050, FR0057, FR0062, dan FR0067.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyebut, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) pada perdagangan Kamis (3/5) masing-masing turun sebesar 3 bps ke level 2,94% dan 3,12%. Hasil tersebut terjadi seiring turunnya sejumlah indeks saham di AS. “Akibatnya terjadi perpindahan investasi dari saham ke obligasi,” kata Ahmad dalam riset hari ini.

Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate dan gas kemarin masing-masing bergerak naik 0,6% ke US$ 68,47 per barel dan 0,33% ke US$ 2,75 per mmbtu akibat pemotongan produksi oleh OPEC dan ketidakpastian atas sanksi terhadap Iran.

Ahmad pun yakin imbal hasil SUN akan mengalami penurunan pada hari ini. Ia memperkirakan imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di rentang 6,90% sampai 6,96%. Adapun seri obligasi negara yang ia rekomendasikan hari ini antara lain FR0063, FR0061, FR0036, FR0057, FR0067, FR0075, dan FR0074.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati