Harga SUN berpotensi naik selepas pelaksanaan pemilu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan naik pada perdagangan Kamis (18/4). Hal ini didukung oleh sentimen positif dari pelaksanaan pemilihan umum. Hasil hitung cepat pemilihan presiden yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga survei independen seperti Kompas, Indobarometer, LSI Denny JA, SMRC, Indikator, Charta Politika menempatkan pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin sebagai pemenang sementara dengan perolehan suara rata-rata sebesar 54%-55%. Di sisi lain, pasangan Prabowo – Sandi memperoleh suara rata-rata sebesar 45%-46%. “Meski hanya sebatas hitung cepat, namun para pelaku pasar akan merespons positif dari perolehan ini akibat kondisi domestik yang lebih stabil,” tulis Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id. Di samping itu, data surplus neraca dagang serta kenaikan cadangan devisa negara yang dirilis pekan lalu juga menjadi stimulus tambahan bagi pasar obligasi Indonesia pada hari ini. Seiring dengan masih berlanjutnya sentimen positif di pasar obligasi, Made menyarankan kepada investor untuk melakukan strategi trading yang memanfaatkan momentum kenaikan harga SUN. Para investor juga perlu mencermati perubahan harga SUN dengan fokus pada pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Adapun beberapa seri SUN yang cukup menarik untuk diperdagangkan pada hari ini antara lain FR053, FR061, FR0063, FR0070, FR0071, dan FR0073. Sebagai informasi, sehari sebelum pemilu, harga SUN bergerak dengan kecenderungan kenaikan. Selain karena sentimen agenda politik, suksesnya lelang sukuk negara juga menopang kenaikan harga SUN pada saat itu. Lantas, kenaikan harga memicu terjadinya penurunan imbal hasil SUN. Yield SUN seri acuan 5 tahun turun 3 bps ke level 7,080%. Imbal hasil SUN seri acuan tenor 10 tahun juga turun 3 bps ke level 7,596%. Imbal hasil SUN seri acuan tenor 15 tahun turun sebesar 6 bps ke level 8,010%. Sedengkan imbal hasil SUN seri acuan tenor 20 tahun turun 4 bps ke level 8,157%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Wahyu T.Rahmawati