KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil surat utang negara (SUN) diperkirakan bergerak turun pada perdagangan Senin (25/6). Hal ini didorong potensi penguatan rupiah dan pelemahan imbal hasil US Treasury. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) pada akhir pekan turun masing-masing sebesar 1 bps ke level 2,88% dan 3,03%. “Penurunan tersebut disebabkan kekhawatiran investor terhadap risiko perang dagang yang semakin meningkat antara AS, Uni Eropa, serta China,” ujarnya dalam riset, Senin. Penurunan harga minyak dan gas juga menahan kenaikan imbal hasil US Treasury. Harga minyak Brent turun seiring sentimen kenaikan produksi minyak negara-negara OPEC dan Rusia.
Harga SUN diprediksi variatif, yield SUN 10 tahun kisaran 7,45%-7,49%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil surat utang negara (SUN) diperkirakan bergerak turun pada perdagangan Senin (25/6). Hal ini didorong potensi penguatan rupiah dan pelemahan imbal hasil US Treasury. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) pada akhir pekan turun masing-masing sebesar 1 bps ke level 2,88% dan 3,03%. “Penurunan tersebut disebabkan kekhawatiran investor terhadap risiko perang dagang yang semakin meningkat antara AS, Uni Eropa, serta China,” ujarnya dalam riset, Senin. Penurunan harga minyak dan gas juga menahan kenaikan imbal hasil US Treasury. Harga minyak Brent turun seiring sentimen kenaikan produksi minyak negara-negara OPEC dan Rusia.