JAKARTA. Analis menduga, pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder pada perdagangan Senin (4/1) berpeluang menurun. Akhir tahun 2015 yakni pada Kamis (31/12), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terpeleset 0,02% ketimbang hari sebelumnya menjadi 104,75. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memprediksi, harga SUN di pasar sekunder pada perdagangan Senin (4/1) berpeluang terkoreksi jelang pelaksanaan lelang yang dijadwalkan Selasa (5/1). Pemerintah membidik target lelang senilai Rp 12 triliun guna memenuhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. “Menjelang lelang, harga SUN cenderung mengalami penurunan dikarenakan pelaku pasar yang berharap untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang cukup menarik pada pelaksanaan lelang,” paparnya. Selain itu, tingginya target penerbitan obligasi negara pada kuartal I 2016 yang dipatok Rp 97,32 triliun akan mendorong pemerintah untuk mengejar volume penerbitan. Sehingga, lanjut Made, berpotensi mendorong kenaikan imbal hasil SUN di pasar sekunder. “Pelaksanaan lelang pada hari Selasa tersebut akan menjadi sinyal awal bagi pelaku pasar apakah pemerintah mengutamakan jumlah penerbitan dibandingkan dengan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan,” jelasnya. Secara teknikal, Made menuturkan harga SUN berada pada tren bearish (turun) sehingga dalam jangka pendek harga obligasi pemerintah berpeluang tertekan. Dengan kondisi pasar yang masih akan bergejolak, Made menyarankan investor untuk menggeser portofolio dari SUN bertenor panjang ke SUN bertenor pendek. Sebab, selisih imbal hasil antara SUN bertenor pendek dan panjang cukup minim. “Kami melihat bahwa SUN bertenor pendek lebih menarik dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan SUN bertenor panjang yang memiliki resiko yang lebih tinggi,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga SUN hari ini berpotensi tertekan
JAKARTA. Analis menduga, pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder pada perdagangan Senin (4/1) berpeluang menurun. Akhir tahun 2015 yakni pada Kamis (31/12), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terpeleset 0,02% ketimbang hari sebelumnya menjadi 104,75. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memprediksi, harga SUN di pasar sekunder pada perdagangan Senin (4/1) berpeluang terkoreksi jelang pelaksanaan lelang yang dijadwalkan Selasa (5/1). Pemerintah membidik target lelang senilai Rp 12 triliun guna memenuhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. “Menjelang lelang, harga SUN cenderung mengalami penurunan dikarenakan pelaku pasar yang berharap untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang cukup menarik pada pelaksanaan lelang,” paparnya. Selain itu, tingginya target penerbitan obligasi negara pada kuartal I 2016 yang dipatok Rp 97,32 triliun akan mendorong pemerintah untuk mengejar volume penerbitan. Sehingga, lanjut Made, berpotensi mendorong kenaikan imbal hasil SUN di pasar sekunder. “Pelaksanaan lelang pada hari Selasa tersebut akan menjadi sinyal awal bagi pelaku pasar apakah pemerintah mengutamakan jumlah penerbitan dibandingkan dengan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan,” jelasnya. Secara teknikal, Made menuturkan harga SUN berada pada tren bearish (turun) sehingga dalam jangka pendek harga obligasi pemerintah berpeluang tertekan. Dengan kondisi pasar yang masih akan bergejolak, Made menyarankan investor untuk menggeser portofolio dari SUN bertenor panjang ke SUN bertenor pendek. Sebab, selisih imbal hasil antara SUN bertenor pendek dan panjang cukup minim. “Kami melihat bahwa SUN bertenor pendek lebih menarik dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan SUN bertenor panjang yang memiliki resiko yang lebih tinggi,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News