Harga SUN Rabu diprediksi bergerak terbatas



JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Senin (27/3) tercatat mengalami penurunan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price turun sebesar 0,01% ke level 114,34 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa pada perdagangan hari ini diperkirakan harga SUN masih akan cenderung bergerak terbatas dengan adanya peluang untuk mengalami kenaikan didukung oleh hasil positif dari pelaksanaan lelang pada hari Senin.

Hanya seja, kenaikan harga akan semakin terbatas di tengah investor asing yang mulai terlihat melakukan penjualan SUN.


Berdasarkan data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan per 24 Maret 2017, investor asing mencatatkan penurunan kepemilikan di Surat Berharga Negara senilai Rp 1,06 triliun dibandingkan dengan posisi sehari sebelumnya pada 23 Maret.

Sejak keputusan Bank Sentral Amerika untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate/FFR) di pertengahan Maret, imbal hasil SUN bergerak dengan mengalami penurunan didorong oleh aliran modal asing yang masuk di pasar SUN.

"Dengan adanya pengurangan kepemilikan oleh investor asing tersebut, kami perkirakan akan berdampak terhadap pergerakan harga SUN di pasar sekunder," ujarnya.

Sementara itu dari perdagangan surat utang global, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 2,414% setelah sempat mengalami penurunan hingga di bawah level 2,40% dan imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 30 tahun ditutup pada level 3,016%. Sedangkan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Bund) ditutup pada level 0,396% dan 1,197%.

"Dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang cenderung mendatar, kami perkirakan akan turut mempengaruhi terbatasnya pergerakan harga SUN dengan denominasi mata uang dollar Amerika," kata Made.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia