JAKARTA. Harga obligasi domestik terus reli untuk hari kedua pekan ini. Reli ini mengangkat kembali harganya setelah anjlok dalam di akhir perdagangan pekan lalu.Surat utang negara seri acuan berjangka 20 tahun, FR0058, melesat 300 basis poin ke 117,25, pada pukul 10.14 WIB, Selasa (4/8) dari penutupan Jumat (31/8). Begitu juga dengan SUN bertenor 5 tahun, FR0060, menanjak 50 bps ke 103, dari 102,5 di periode yang sama.Analis Divisi Treasury Bank Negara Indonesia (BNI) Raditya Ariwibowo menuturkan, laporan penurunan defisit neraca perdagangan yang terbit kemarin menyuntikkan sentimen positif untuk pasar obligasi dalam negeri. Defisit perdagangan menipis menjadi hanya US$ 177 juta dari sebelumnya mencapai US$ 1,32 miliar.Raditya menambahkan, di pekan lalu beberapa seri Surat Utang negara (SUN) merosot tajam, tapi Kementerian Keuangan melakukan buyback surat utang bertenor pendek kepada primary dealer (dealer utama).Kata Raditya, upaya itu dilaksanakan dengan harapan harga SUN jangka pendek bisa naik dan menggiring SUN jangka panjang jke atas pula."Dengan itu diharapkan spread harga yang melebar antara bidding dan offering bisa terakomodasi sehingga harga tidak jatuh lagi terlalu dalam," jelasnya.Untuk perdagangan obligasi pemerintah hari ini (4/8), ia memprediksi imbal hasil SUN akan bergerak tipis dengan prediksi penurunan 3 bps-10 bps pada SUN tenor panjang dan penurunan 5 bps-15 bps pada SUN tenor pendek.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga SUN tenor panjang melesat 300 poin
JAKARTA. Harga obligasi domestik terus reli untuk hari kedua pekan ini. Reli ini mengangkat kembali harganya setelah anjlok dalam di akhir perdagangan pekan lalu.Surat utang negara seri acuan berjangka 20 tahun, FR0058, melesat 300 basis poin ke 117,25, pada pukul 10.14 WIB, Selasa (4/8) dari penutupan Jumat (31/8). Begitu juga dengan SUN bertenor 5 tahun, FR0060, menanjak 50 bps ke 103, dari 102,5 di periode yang sama.Analis Divisi Treasury Bank Negara Indonesia (BNI) Raditya Ariwibowo menuturkan, laporan penurunan defisit neraca perdagangan yang terbit kemarin menyuntikkan sentimen positif untuk pasar obligasi dalam negeri. Defisit perdagangan menipis menjadi hanya US$ 177 juta dari sebelumnya mencapai US$ 1,32 miliar.Raditya menambahkan, di pekan lalu beberapa seri Surat Utang negara (SUN) merosot tajam, tapi Kementerian Keuangan melakukan buyback surat utang bertenor pendek kepada primary dealer (dealer utama).Kata Raditya, upaya itu dilaksanakan dengan harapan harga SUN jangka pendek bisa naik dan menggiring SUN jangka panjang jke atas pula."Dengan itu diharapkan spread harga yang melebar antara bidding dan offering bisa terakomodasi sehingga harga tidak jatuh lagi terlalu dalam," jelasnya.Untuk perdagangan obligasi pemerintah hari ini (4/8), ia memprediksi imbal hasil SUN akan bergerak tipis dengan prediksi penurunan 3 bps-10 bps pada SUN tenor panjang dan penurunan 5 bps-15 bps pada SUN tenor pendek.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News