Harga SUN terkoreksi, imbal hasil SUN naik



JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Jumat (10/3) tercatat mengalami penurunan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price turun sebesar 0,26% ke level 112,51 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa imbal hasil SUN pada perdagangan hari Jumat lalu mengalami kenaikan di tengah masih berlanjutnya koreksi harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

Kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan kemarin masih didorong oleh adanya koreksi harga Surat Utang Negara di tengah kenaikan imbal hasil surat utang global seiring dengan semakin besarnya peluang kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika di bulan ini.


"Pelaku pasar merespon kondisi tersebut dengan melakukan penjualan SUN di pasar sekunder, sehingga mendorong terjadinya koreksi harga terutama pada SUN dengan tenor menengah dan panjang," ujar Made.

Selain faktor eksternal, koreksi harga yang terjadi pada perdagangan di akhir pekan juga didorong oleh rencana lelang penjualan SUN, di mana menjelang pelaksanaan lelang, harga Surat Utang Negara di pasar sekunder akan cenderung mengalami penurunan.

Hal tersebut membuat investor berharap untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dari lelang penjualan Surat Utang Negara.

Meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah tidak cukup kuat untuk menahan terjadinya koreksi harga SUN di pasar sekunder.

Hanya saja, Made melihat koreksi harga pada perdagangan di akhir pekan kemarin tidak diikuti oleh volume perdagangan yang besar, mengindikasikan bahwa pelaku pasar cenderung menahan diri guna melakukan transaksi di pasar sekunder.

Dengan adanya koreksi harga yang terjadi pada perdagangan di akhir pekan kemarin, imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun mengalami kenaikan masing - masing sebesar 3 bps dan 2 bps, adapun untuk tenor 15 tahun dan 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 5 bps.

Dengan perubahan imbal hasil tersebut, maka dalam sepekan terakhir pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara bergerak cukup bervariasi di mana untuk tenor pendek masih terlihat mengalami penurunan dibandingkan dengan penutupan di akhir pekan sebelumnya sementara itu untuk tenor 5 - 10 tahun terlihat mengalami kenaikan.

Dari perdagangan SUN dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya masih mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan imbal hasil surat utang global di tengah berlanjutnya aksi jual oleh investor jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

Kenaikan imbal hasil terjadi pada keseluruhan seri Surat Utang Negara dengan imbal hasil dari INDO-20 mengalami kenaikan sebesar 6 bps di level 2,696% setelah mengalami koreksi harga sebesar 20 bps.

Sementara itu imbal hasil dari INDO-27 mengalami kenaikan sebesar 7 bps di level 4,175% setelah mengalami koreksi harga sebesar 60 bps dan imbal hasil dari INDO-47 mengalami kenaikan sebesar 4 bps di level 5,10% setelah mengalami koreksi sebesar 60 bps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto