JAKARTA. Pelemahan rupiah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) menggerus harga Surat Utang Negara (SUN).

Pada Kamis (3/12), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terkoreksi 0,02% dibandingkan hari sebelumnya menjadi 106,74.

Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra menjelaskan, turunnya harga SUN didorong oleh faktor pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang Negeri Paman Sam.

Haji Robert dan NHM Peduli Terbangkan Pasien Jantung ke Jakarta untuk Pengobatan

Di pasar spot, Kamis (3/12) nilai tukar rupiah menyusut 0,47% dari sehari sebelumnya menjadi Rp 13.845 per dollar AS.

Walhasil, pergerakan rupiah yang kembali menembus level Rp 13.800 dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungan (profit taking) setelah harga SUN naik dalam kurun beberapa hari terakhir.

"Namun demikian kami melihat koreksi harga SUN yang terjadi relatif terbatas mengingat pelaku pasar masih cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi menjelang rilis data sektor tenaga kerja Amerika yang akan disampaikan pada akahir pekan ini," terang Made.

Sekadar informasi, hari ini, Jumat (4/12), rupiah menunjukkan penguatan, ke level Rp 13.835 per dollar AS. Namun, sepekan ini, rupiah masih melemah 0,25% terhadap dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News