JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) tak berharga lagi. Akhir pekan lalu (21/11), indeks SUN turun ke posisi 69,45 dari 75,78 pada pekan sebelumnya. Artinya, indeks SUN sudah turun 8,35% selama seminggu, dan menjadi penurunan mingguan terbesar selama 2008.Secara riil, penurunan indeks SUN tecermin juga dari imbal hasil alias yield SUN acuan seri FR0048. Yield surat utang seri itu naik dari 15,92% pada 14 November 2008 menjadi 17,10% pada Jumat lalu. Jadi, yield SUN bertenor 10 tahun tersebut naik 7,38% selama seminggu. Pada periode yang sama, harganya turun 6,14% menjadi 62,08.Biang keladi penurunan itu masih akibat keluarnya investor asing dari pasar surat utang Indonesia. Lihat saja data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, yang menunjukkan kepemilikan asing pada SUN terus menyusut. Per 14 November, dana asing di SUN masih Rp 90,22 triliun. Namun pada 20 November, porsi asing di SUN sudah turun 2,27% menjadi tinggal Rp 88,17 triliun.
Beberapa analis ekonomi melihat, kecenderungan pemodal asing hengkang dari Indonesia akibat pemerintah belum bertindak nyata dalam menyelesaikan krisis ekonomi. Pemerintah cenderung menggunakan jurus-jurus lama mengatasi krisis, yang sejatinya sudah kurang mempan. "Paket stimulus yang ada di APBN sudah ada sebelum krisis. Akhirnya asing sudah tidak tertarik lagi masuk ke Indonesia," papar pengamat ekonomi Faisal Basri, Sabtu (22/11).