JAKARTA. Kenaikan harga susu internasional membuat para produsen susu mulai menaikkan harga jual produknya. Seperti dikutip Bloomberg Rabu (16/2), harga susu bubuk internasional melambung tinggi dan memecahkan rekor tertingginya sejak dua setengah tahun lalu karena adanya permintaan dari China meningkat.Sementara itu, pasokan susu dunia terancam turun akibat musim kering yang melanda Selandia Baru, salah satu produsen susu terbesar dunia. Berdasarkan hasil lelang yang dipublikasikan Fonterra Cooperative Group, eksportir susu terbesar di dunia yang dikutip Bloomberg menyatakan sepanjang tahun ini harga lelang susu dunia sudah naik 20%. Berdasarkan data Fonterra, susu bubuk untuk pengiriman Juli 2011 sudah naik 9,3%, sedangkan susu bubuk untuk pengiriman Agustus 2011 sampai Oktober 2011 naik 5,1%. Sementara itu, harga telah naik 7,9% di semua kontrak. Kenaikan harga susu dunia ini tentu saja akan berdampak pada kenaikan harga susu kemasan di dalam negeri. Wajar saja, selama ini bahan baku susu olahan hanya 25% yang bisa dipasok dari dalam negeri. Sedangkan 75% dari bahan baku susu masih diimpor. Manajer Komunikasi Frisian Flag Anton Susanto mengatakan kenaikan harga susu bubuk internasional membuat Frisian Flag harus menaikkan harga jual produknya. "Sejak Februari ini Frisian Flag sudah menaikkan harga jual produknya sebesar 4% karena berbagai faktor baik lokal maupun global," ujarnya kepada KONTAN Rabu (16/2).Ia menambahkan, kenaikan harga produk yang dilakukan oleh Frisian Flag ini adalah pertama kali yang dilakukan sejak tahun lalu. Anton juga bilang, meski tren ke depan harga bahan baku susu internasional masih akan naik, tapi Frisian Flag masih belum berencana untuk kembali menaikkan harga jual produknya lebih tinggi lagi. "Sementara kita masih akan pertahankan harga jual yang sekarang sambil memantau harga susu global," ungkapnya. Sedangkan, PT. GarudaFood Putra Putri Jaya yang memproduksi susu merek Clevo belum berencana untuk menaikkan harga jual susu yang diproduksinya. Philipus Nugroho, Brand Manager Clevo, mengatakan kebijakan ini terkait dengan umur Clevo yang relatif masih baru di industri susu. Clevo sendiri baru diluncurkan pada akhir tahun 2009 lalu, sehingga masih berjuang untuk mendapatkan pelanggan yang lebih besar. "Kami juga ini memiliki harga yang lebih kompetitif dengan perusahaan lain," ujar Philipus kepada KONTAN, Rabu (16/2).Philipus mengatakan pihaknya memang sudah merasakan kenaikan harga bahan baku susu bubuk di pasaran dunia. Namun, untuk mengurangi dampaknya, Clevo menerapkan strategi efisiensi di rantai pasokan produknya, semisal di sisi transportasi dan distribusinya. "Kita memilih efisiensi biaya ketimbang menaikkan harga," kata Philipus.
Harga susu dunia melambung, produsen susu lokal mulai naikkan harga
JAKARTA. Kenaikan harga susu internasional membuat para produsen susu mulai menaikkan harga jual produknya. Seperti dikutip Bloomberg Rabu (16/2), harga susu bubuk internasional melambung tinggi dan memecahkan rekor tertingginya sejak dua setengah tahun lalu karena adanya permintaan dari China meningkat.Sementara itu, pasokan susu dunia terancam turun akibat musim kering yang melanda Selandia Baru, salah satu produsen susu terbesar dunia. Berdasarkan hasil lelang yang dipublikasikan Fonterra Cooperative Group, eksportir susu terbesar di dunia yang dikutip Bloomberg menyatakan sepanjang tahun ini harga lelang susu dunia sudah naik 20%. Berdasarkan data Fonterra, susu bubuk untuk pengiriman Juli 2011 sudah naik 9,3%, sedangkan susu bubuk untuk pengiriman Agustus 2011 sampai Oktober 2011 naik 5,1%. Sementara itu, harga telah naik 7,9% di semua kontrak. Kenaikan harga susu dunia ini tentu saja akan berdampak pada kenaikan harga susu kemasan di dalam negeri. Wajar saja, selama ini bahan baku susu olahan hanya 25% yang bisa dipasok dari dalam negeri. Sedangkan 75% dari bahan baku susu masih diimpor. Manajer Komunikasi Frisian Flag Anton Susanto mengatakan kenaikan harga susu bubuk internasional membuat Frisian Flag harus menaikkan harga jual produknya. "Sejak Februari ini Frisian Flag sudah menaikkan harga jual produknya sebesar 4% karena berbagai faktor baik lokal maupun global," ujarnya kepada KONTAN Rabu (16/2).Ia menambahkan, kenaikan harga produk yang dilakukan oleh Frisian Flag ini adalah pertama kali yang dilakukan sejak tahun lalu. Anton juga bilang, meski tren ke depan harga bahan baku susu internasional masih akan naik, tapi Frisian Flag masih belum berencana untuk kembali menaikkan harga jual produknya lebih tinggi lagi. "Sementara kita masih akan pertahankan harga jual yang sekarang sambil memantau harga susu global," ungkapnya. Sedangkan, PT. GarudaFood Putra Putri Jaya yang memproduksi susu merek Clevo belum berencana untuk menaikkan harga jual susu yang diproduksinya. Philipus Nugroho, Brand Manager Clevo, mengatakan kebijakan ini terkait dengan umur Clevo yang relatif masih baru di industri susu. Clevo sendiri baru diluncurkan pada akhir tahun 2009 lalu, sehingga masih berjuang untuk mendapatkan pelanggan yang lebih besar. "Kami juga ini memiliki harga yang lebih kompetitif dengan perusahaan lain," ujar Philipus kepada KONTAN, Rabu (16/2).Philipus mengatakan pihaknya memang sudah merasakan kenaikan harga bahan baku susu bubuk di pasaran dunia. Namun, untuk mengurangi dampaknya, Clevo menerapkan strategi efisiensi di rantai pasokan produknya, semisal di sisi transportasi dan distribusinya. "Kita memilih efisiensi biaya ketimbang menaikkan harga," kata Philipus.