JAKARTA. Para produsen susu nampaknya harus bersiap-siap dengan adanya kenaikan harga susu di pasar global. Harga lelang susu bubuk sudah naik sekitar 25% setelah empat bulan sebelumnya merosot.Berdasarkan angka yang dirilis oleh GlobalDairyTrade Website di Auckland, harga lelang susu bubuk di Fonterra Cooperative Group Ltd untuk pengiriman November 2010 berada di level US$ 3.624 per metrik ton. Asal tahu saja, harga susu tertinggi selama 21 bulan terakhir mencapai US$ 4.092 per metrik ton yang dicapai pada April lalu.Fontera adalah eksportir susu terbesar di dunia dan menguasai 40% pasar mente, susu bubuk dan keju. "Hasil lelang ini menujukkan indikasi pasar telah kembali sejak akhir bulan lalu," kata Fronterra tanpa menjelaskan lebih lanjut.Paul Grave Manager GlobalDairyTrade menambahkan, untuk bisa membaca arah pasar ke depan, setidaknya dibutuhkan hasil dalam dua kali lelang susu bubuk dalam satu bulan. Selain harga susu bubuk, kenaikan juga terjadi pada susu cair kelas III yang biasa digunakan sebagai bahan baku keju. Harga susu jenis ini untuk pengiriman Oktober di Chicago Merchantile Exchange mencapai US$ 15,86 per 100 pounds. Bahkan, sehari sebelumnya harga susu cair kelas III ini mencapai level tertingginya sejak Oktober 2008. Nah, dengan kenaikan harga bahan baku keju akan meningkatkan biaya produksinya. Sayangnya, Kraft, salah satu produsen keju di Indonesia enggan berkomentar.Senior Brand Manager Retail Food Service Cheese PT Kraft Foods Indonesia Prita Utami mengatakan pihaknya tidak bisa membeberkan lebih lanjut mengenai dampak kenaikan harga susu bahan baku keju ini. Ia hanya bilang, selama ini Kraft mengimpor bahan baku dalam bentuk keju mentah (cheese gurt). "Kita mengimpor keju mentah dari beberapa negara seperti Selandia Baru, dan Australia," jelasnya.Dalam siklus produksi dunia, produksi susu akan melambat sejak Mei hingga September 2010. Pada tahun 2009 lalu penurunan produksi susu akibat siklus ini hingga 11%. "Suplai susu sedikit karena saat ini adalah musim penurunan produksi, sementara permintaan susu untuk makan siang anak sekolah meningkat. Sehingga menyedot suplai dari pasokan susu untuk produk susu olahan," kata Ekonom Donnes O'Neil LCC Bill Brooks, seperti dikutip Bloomberg Selasa (31/8).Ketua Umum Dewan Persusuan Nasional Teguh Budiyono mengatakan harga susu di Indonesia sangat tergantung pda industri pengolah susu (IPS). Sebab, Sebagian besar produksi susu di Indonesia terserap oleh IPS. "Merekalah yang berperan besar dalam penetapan harga sysy di pasar," kata Teguh kepada KONTAN Kamis (2/9).Jika harga susu dunia naik, tidak serta merta akan mendongkrak harga susu di dalam negeri. Peternak sapi perah, kata Teguh sulit memperoleh kenaikan harga susu meski ada kenaikan harga susu dunia. Sebab selama ini penentuan harga susu petani belum disesuaikan dengan harga susu dunia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga susu makin matang
JAKARTA. Para produsen susu nampaknya harus bersiap-siap dengan adanya kenaikan harga susu di pasar global. Harga lelang susu bubuk sudah naik sekitar 25% setelah empat bulan sebelumnya merosot.Berdasarkan angka yang dirilis oleh GlobalDairyTrade Website di Auckland, harga lelang susu bubuk di Fonterra Cooperative Group Ltd untuk pengiriman November 2010 berada di level US$ 3.624 per metrik ton. Asal tahu saja, harga susu tertinggi selama 21 bulan terakhir mencapai US$ 4.092 per metrik ton yang dicapai pada April lalu.Fontera adalah eksportir susu terbesar di dunia dan menguasai 40% pasar mente, susu bubuk dan keju. "Hasil lelang ini menujukkan indikasi pasar telah kembali sejak akhir bulan lalu," kata Fronterra tanpa menjelaskan lebih lanjut.Paul Grave Manager GlobalDairyTrade menambahkan, untuk bisa membaca arah pasar ke depan, setidaknya dibutuhkan hasil dalam dua kali lelang susu bubuk dalam satu bulan. Selain harga susu bubuk, kenaikan juga terjadi pada susu cair kelas III yang biasa digunakan sebagai bahan baku keju. Harga susu jenis ini untuk pengiriman Oktober di Chicago Merchantile Exchange mencapai US$ 15,86 per 100 pounds. Bahkan, sehari sebelumnya harga susu cair kelas III ini mencapai level tertingginya sejak Oktober 2008. Nah, dengan kenaikan harga bahan baku keju akan meningkatkan biaya produksinya. Sayangnya, Kraft, salah satu produsen keju di Indonesia enggan berkomentar.Senior Brand Manager Retail Food Service Cheese PT Kraft Foods Indonesia Prita Utami mengatakan pihaknya tidak bisa membeberkan lebih lanjut mengenai dampak kenaikan harga susu bahan baku keju ini. Ia hanya bilang, selama ini Kraft mengimpor bahan baku dalam bentuk keju mentah (cheese gurt). "Kita mengimpor keju mentah dari beberapa negara seperti Selandia Baru, dan Australia," jelasnya.Dalam siklus produksi dunia, produksi susu akan melambat sejak Mei hingga September 2010. Pada tahun 2009 lalu penurunan produksi susu akibat siklus ini hingga 11%. "Suplai susu sedikit karena saat ini adalah musim penurunan produksi, sementara permintaan susu untuk makan siang anak sekolah meningkat. Sehingga menyedot suplai dari pasokan susu untuk produk susu olahan," kata Ekonom Donnes O'Neil LCC Bill Brooks, seperti dikutip Bloomberg Selasa (31/8).Ketua Umum Dewan Persusuan Nasional Teguh Budiyono mengatakan harga susu di Indonesia sangat tergantung pda industri pengolah susu (IPS). Sebab, Sebagian besar produksi susu di Indonesia terserap oleh IPS. "Merekalah yang berperan besar dalam penetapan harga sysy di pasar," kata Teguh kepada KONTAN Kamis (2/9).Jika harga susu dunia naik, tidak serta merta akan mendongkrak harga susu di dalam negeri. Peternak sapi perah, kata Teguh sulit memperoleh kenaikan harga susu meski ada kenaikan harga susu dunia. Sebab selama ini penentuan harga susu petani belum disesuaikan dengan harga susu dunia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News