JAKARTA. Harga batubara yang belum memanas di kisaran US$ 53 per ton membuat PT Bara Jaya International Tbk yang dahulu bernama PT ATPK Resources Tbk menunda produksi batubara. Apalagi hingga kini, perusahaan yang memiliki dua izin pertambangan di Kalimantan ini belum mendapat kesepakatan harga jual. Sekretaris Perusahaan PT Bara Jaya Andreas Andy S. menyatakan, saat ini, pihaknya belum mendapatkan permintaan dari pelanggan dengan harga yang sesuai dengan yang manajemen perusahaan inginkan. Sebab, "Kami tidak mau menjual rugi," ujar Andy kepada KONTAN, Senin (21/03). Dengan demikian, perusahaan dengan kode saham ATPK ini tidak akan melakukan produksi sebelum ada kesepakatan harga dengan pelanggan. "Dalam kondisi pasar khususnya harga yang tidak bisa diprediksikan kapan akan membaik seperti saat ini, tidak bijaksana untuk menumpuk stok batubara," ujarnya.
Harga tak cocok, ATPK setop produksi
JAKARTA. Harga batubara yang belum memanas di kisaran US$ 53 per ton membuat PT Bara Jaya International Tbk yang dahulu bernama PT ATPK Resources Tbk menunda produksi batubara. Apalagi hingga kini, perusahaan yang memiliki dua izin pertambangan di Kalimantan ini belum mendapat kesepakatan harga jual. Sekretaris Perusahaan PT Bara Jaya Andreas Andy S. menyatakan, saat ini, pihaknya belum mendapatkan permintaan dari pelanggan dengan harga yang sesuai dengan yang manajemen perusahaan inginkan. Sebab, "Kami tidak mau menjual rugi," ujar Andy kepada KONTAN, Senin (21/03). Dengan demikian, perusahaan dengan kode saham ATPK ini tidak akan melakukan produksi sebelum ada kesepakatan harga dengan pelanggan. "Dalam kondisi pasar khususnya harga yang tidak bisa diprediksikan kapan akan membaik seperti saat ini, tidak bijaksana untuk menumpuk stok batubara," ujarnya.