Harga tanah dan properti di Jepang anjlok pasca gempa



TOKYO. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata menyatakan, dampak gempa Maret 2011 lalu membuat harga tanah dan properti di Jepang anjlok lebih dari dua per tiga dari sebelumnya. Dari 146 lokasi yang di survei, sebanyak 98 lokasi yang mengalami penurunan harga dalam kurun waktu tiga bulan yang berakhir pada 1 April 2011. Survei ini tidak memasukkan lokasi seperti Sendai dan Urayusu yang terkena dampak gempa paling besar. Kontrak pembangunan gedung tinggi dan properti di pinggir pantai pun melambat. "Kami membutuhkan waktu untuk membangun kembali," ujar Yutaka Iwaki pemimpin riset ini. Dari survei itu, hanya dua wilayah yang menunjukkan peningkatan harga tanah sebesar 3% yakni Kobe dan Ashiya. Dua daerah ini dikenal dengan lokasi perumahan mewah yang berlokasi di dekat pelabuhan. Sementara 46 wilayah lainnya tidak berubah. Harga daerah perumahan turun 40%, lebih besar dari penurunan bulan sebelumnya yang 17%. Untuk wilayah komersial, harga properti turun 77% dari 68% di bulan sebelumnya.


Editor: Rizki Caturini