Harga Tanah dan Properti di Kawasan Exit Tol Melambung



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan exit tol di kawasan Jabodetabek memicu melonjaknya harga tanah dan properti. Di BSD misalnya, kini telah ada akses keluar dan masuk tol, lalu di Kota Wisata, Green Lake City, Podomoro Golf View, Ciputra Cibubur, PIK.

Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk (DILD) Theresia Rustandi mengatakan, pembangunan jalan tol memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan masyarakat di kawasan yang dilintasi.

“Termasuk potensi meningkatan nilai properti di sekitarnya, termasuk potensi pengembangan kawasan,” kata Theresia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/7).


Baca Juga: KPR Jadi Penopang Utama Pertumbuhan Kredit Konsumer Perbankan pada Semester I

Theresia menilai, tingkat kenaikan harga lahan di sekitar jalan ton bervariasi. Berapa besar kenaikannya, sangat bervariasi tergantung berbagai faktor, termasuk lokasi, aksesibilitas, permintaan pasar, kebijakan pemerintah, dan lainnya.

Sementara itu, Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) Olivia Surodjo menuturkan, beberapa proyek residensial MTLA dilalui jalan tol dan memiliki akses pintu tol langsung seperti Metland Cyber Puri dan Metland Puri. Landbank dengan akses tol dan transportasi lain-lainnya memiliki potensi kenaikan lebih cepat.

“Harga tanah dengan akses tol tersebut tentunya lebih tinggi dibanding lokasi lain yang tidak dilewati atau tidak memiliki akses, namun kenaikannya tergantung berbagai faktor seperti demand dan supply serta fasilitas pendukung di lokasi sekitar,” ujar dia.

Olivia menerangkan, jika harga tanahnya mengalami kenaikan akan diikuti oleh harga jual yang semakin tinggi.

“Kenaikan tersebut diimbangi dengan luas tanah yang kecil tapi luas bangunan cukup besar untuk memenuhi kebutuhan ruang-ruangan dalam rumah,” tutur dia.

Baca Juga: Tol Cisumdawu Dibuka, Hotel Horison Ultima Siap Layani Pengunjung Bandara Kertajati

Senada, Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Tulus Santoso menilai, tepatnya kalau dekat dengan akses tol tapi kenaikan sangat tergantung dengan supply & demand di daerah tersebut tidak bisa digeneralisir.

“Minimal, harganya lebih dari rata-rata harga normal. Pada umumnya kenaikan sudah terjadi sejak pembangunan jalan tol dimulai,” ungkap dia.

Adapun, perusahaan agen properti PT Era Graharealty Tbk (IPAD) atau yang dikenal dengan nama ERA Indonesia memandang bahwa pada dasarnya harga tanah dan properti yang ada di kawasan exit tol akan naik.

“Tapi, kenaikannya belum bisa diprediksi berapa persen,” jelas Darmadi Darmawangsa, Presiden Direktur Era Indonesia.

Menurutnya, kenaikan harga tanah dengan adanya pembangunan fasilitas seperti exit tol biasanya akan ada kenaikan harga lebih dari harga normal. "Harga properti sangat bergantung terhadap akses yang baik,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto