Harga tanah proyek properti Ciputra capai 15%



JAKARTA. Lahan yang dulunya murah, harganya bisa langsung melejit ketika ada pengembang yang masuk. Contohnya harga sejumlah lahan di beberapa kawasan yang dikembangkan oleh Ciputra Group.

Misalnya proyek Citra Raya Tangerang. Perseroan mulai menggarap lahan ini sejak 2010 lalu ketika harga rata-rata atau average selling price (ASP) tanahnya masih Rp 602.000 per meter persegi (m²). Pada 2014 lalu, ASP wilayah ini lompat enam kali lipat jadi Rp 3,63 juta per m².

Lalu, proyek Citraland Surabaya yang mulai digarap tahun 2010 lalu. Saat itu, ASP-nya masih Rp 2,32 juta per  m². Tahun lalu, harganya telah naik menjadi Rp 8,6 juta per m².


Tulus Santoso, Sekretaris Perusahaan PT Ciputra Development Tbk kepada KONTAN menjelaskan, kenaikan ASP ini terjadi seiring dengan perkembangan proyek  dan rutin naik setiap tahun. "Bisa lebih tinggi kalau di dekatnya ada pembangunan infrastruktur seperti jalan tol," katanya.

Namun, naiknya ASP tidak selamanya berjalan lurus. Menurut catatan Tulus, puncak kenaikan ASP terjadi pada periode 2012-2013. Setelah itu, kenaikannya sedikit melambat seiring tekanan makro dan sejumlah kebijakan pemerintah untuk mengerem laju pertumbuhan properti.

Tulus mengklaim, kenaikan harga tanah yang tinggi terjadi di proyek yang murni milik Ciputra Group. Sementara, pada proyek bekerjasama dengan pihak lain, tidak terlau besar kenaikan harganya. Misalnya, proyek Citra Garden Banjarmasin. Pada 2010, ASP tanah atas proyek ini Rp 1,7 juta per meter persegi. Pada tahun lalu, naik menjadi Rp 3,26 juta per m².

Lalu, proyek Citra Grand City Palembang. Bahkan, proyek Citra Indah Sidoarjo mengalami sedikit penurunan. Harga jual tanah di proyek tersebut pada tahun 2010 mencapai Rp 2,39 juta per meter persegi, dan pada tahun 2014, turun tipis menjadi Rp 2,3 juta.

Tulus memprediksi tahun ini, secara industri kenaikan harga tanah akan berkisar 10% hingga 15%. "Kenaikannya sekitar 10%-15%, sejalan dengan tingkat inflasi sajalah," pungkas Tulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto