JAKARTA. Harga sejumlah bahan pokok terus merambat naik di awal semester II 2011 ini. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, harga telur ayam dan daging ayam telah naik di atas 5% di sepanjang Juli ini.Data tersebut juga menunjukkan, kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditas telur ayam ras yang per 25 Juli lalu menyentuh harga Rp 18.436 per kilogram (kg). Padahal, pada awal Juli lalu, harga telur masih berada di kisaran Rp 17.264 per kg. Ini berarti harga sudah naik Rp 1.172 per kg atau naik 6,79% dari awal bulan.Namun menurut hasil pantauan KONTAN di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, harga telur ayam ras di tingkat pembeli berada di kisaran Rp 16.000 per kg. Ana, seorang pedagang telur di Pasar Palmerah mengatakan harga ini sudah turun selama 3 hari terakhir."Minggu kemarin masih Rp 17.000 per kg, tetapi sekarang sudah turun. Pasokannya lancar, rata-rata seminggu saya dapat 100 peti dan biasanya laku segitu juga. Paling kalau sisa cuma 3 peti sampai 4 peti," kata Ana di kiosnya di Pasar Palmerah, Selasa (26/7).Harga daging ayam ras juga dicatat naik 4,73% dari Rp 25.697 per kg pada awal Juli menjadi Rp 26.819 per kg pada Senin (25/7). Ketua Umum Gabungan Peternak Ayam Nasional (Gopan) Tri Hardianto membenarkan terjadi kenaikan harga ayam potong pada Juli ini karena ada kekurangan pasokan akibat peternak mengurangi produksi pada Mei dan Juni lalu. Pasalnya, peternak ayam mengalami kerugian sejak November 2010 hingga pertengahan Juni 2011 karena kenaikan harga pakan ayam. Tri mengatakan, saat ini, ayam hidup dihargai Rp 17.000 per kg, sementara di tingkat pedagang besar harga daging ayam ada di kisaran Rp 27.000 kg hingga Rp 28.000 per kg. Namun di tingkat konsumen harga diperkirakan ada di tingkat Rp 28.000 per kg hingga Rp 30.000 per kg."Tetapi nanti bulan Ramadhan dan Lebaran harga tidak akan naik lagi, malah mungkin cenderung normal karena peternak sudah bersemangat produksi karena harga yang membaik," kata Tri lewat sambungan telepon kemarin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga telur ayam dan daging ayam terus merambat naik
JAKARTA. Harga sejumlah bahan pokok terus merambat naik di awal semester II 2011 ini. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, harga telur ayam dan daging ayam telah naik di atas 5% di sepanjang Juli ini.Data tersebut juga menunjukkan, kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditas telur ayam ras yang per 25 Juli lalu menyentuh harga Rp 18.436 per kilogram (kg). Padahal, pada awal Juli lalu, harga telur masih berada di kisaran Rp 17.264 per kg. Ini berarti harga sudah naik Rp 1.172 per kg atau naik 6,79% dari awal bulan.Namun menurut hasil pantauan KONTAN di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, harga telur ayam ras di tingkat pembeli berada di kisaran Rp 16.000 per kg. Ana, seorang pedagang telur di Pasar Palmerah mengatakan harga ini sudah turun selama 3 hari terakhir."Minggu kemarin masih Rp 17.000 per kg, tetapi sekarang sudah turun. Pasokannya lancar, rata-rata seminggu saya dapat 100 peti dan biasanya laku segitu juga. Paling kalau sisa cuma 3 peti sampai 4 peti," kata Ana di kiosnya di Pasar Palmerah, Selasa (26/7).Harga daging ayam ras juga dicatat naik 4,73% dari Rp 25.697 per kg pada awal Juli menjadi Rp 26.819 per kg pada Senin (25/7). Ketua Umum Gabungan Peternak Ayam Nasional (Gopan) Tri Hardianto membenarkan terjadi kenaikan harga ayam potong pada Juli ini karena ada kekurangan pasokan akibat peternak mengurangi produksi pada Mei dan Juni lalu. Pasalnya, peternak ayam mengalami kerugian sejak November 2010 hingga pertengahan Juni 2011 karena kenaikan harga pakan ayam. Tri mengatakan, saat ini, ayam hidup dihargai Rp 17.000 per kg, sementara di tingkat pedagang besar harga daging ayam ada di kisaran Rp 27.000 kg hingga Rp 28.000 per kg. Namun di tingkat konsumen harga diperkirakan ada di tingkat Rp 28.000 per kg hingga Rp 30.000 per kg."Tetapi nanti bulan Ramadhan dan Lebaran harga tidak akan naik lagi, malah mungkin cenderung normal karena peternak sudah bersemangat produksi karena harga yang membaik," kata Tri lewat sambungan telepon kemarin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News