Harga Telur Ayam Ras Jelang Nataru Sudah di Atas HAP Bapanas



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menjelang Natal dan Tahun Baru (Natatu), harga telur ayam ras di atas harga acuan penjualan/pembelian (HAP) yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA).

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, rata-rata harga telur ayam di tingkat konsumen per 11 Desember 2022 mencapai Rp 29.690 per kilogram. Adapun harta HAP yang ditetapkan pemerintah untuk komoditi ini ialah Rp 27.000 per kilogram.

"Telur ayam sempat turun di Oktober tapi mulai naik November," Sekretaris Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (12/12).


Harga telur ayam ras tersebut naik 2,9% dibandingkan minggu lalu. Sebagai informasi pada Oktober kemarin harga rata-rata nasional telur ayam ras masih di angka Rp 27.179 per kilogram.

Baca Juga: Mendag Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru

Edhy mengatakan, telah dilakukan upaya koordinasi hulu-hilir untuk stabilisasi pasokan dan harga telur ayam menjelang Nataru.

Selain itu, Badan Pangan Nasional juga menerbitkan surat himbauan kepada pelaku usaha dan asosiasi peternak ayam layer, agar mematuhi dan menerapkan HAP sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022.

Namun secara umum, Edhy mengatakan harga rata-rata pangan nasional secara umum stabil. Hanya ada beberapa harga komoditi pangan yang perlu mendapatkan perhatian selain telur ayam yakni beras medium, kedelai, cabai, dan jagung pakan.

Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kasan mengatakan kenaikan harga komoditi pangan saat ini merupakan siklus yang kerap terjadi menjelang Nataru. Tak hanya telur ayam ras, baik cabai hingga minyak goreng juga mengarah pada kenaikan harga.

Jika telur melebihi HAP yang ditetapkan, Kasan mengungkap berbeda dengan daging ayam yang kini berada di bawah HAP di tingkat konsumen.

Baca Juga: Ada Ancaman Krisis Pangan, Jokowi Minta Pasokan Beras Nasional Dihitung dengan Benar

"Telur sudah di atas harga HAP Bapanas tapi daging ayam ini kemarin Mendag cek ke ritel daging ayam harganya di bawah harga wajar. Untuk telur alami kenaikan sudah sejak Agustus. Diawal tahun itu telur kan harga di bawah harga wajar," kata Kasan.

Namun, untuk pasokan telur menurutnya tak mengalami masalah. Kenaikan di harga diperkirakan karena meningkatnya permintaan saat Nataru.

Berdasarkan prognosa neraca pangan nasional periode Januari hingga Desember 2022, stok akhir Desember telur ayam ras ialah 87.814 ton.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah mengatakan, memang ada kenaikan harga telur ayam tas di tingkat peternak. Namun kenaikan harga tak sesignifikan seperti di tingkat konsumen.

"Kenaikan harta ditingkat produsen/peternak ada kenaikan, tapi tidak sesignifikan di konsumen. Tapi InsyaAllah 12 bahan pokok (ketersediaan) aman," kata Nasrullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli