KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga telur belakangan ini menjadi perhatian publik karena harganya tak kunjung normal. Berdasarkan data Pusat informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga telur ayam ras saat ini Rp 28.400 per kilogram (kg). Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan penyebab kenaikan harga telur karena ada keseimbangan harga baru yaitu Rp 27.000 per kg.
"Karena, selisih antara farm gate dengan masyarakat yaitu Rp. 4.000 - 5.000. Jangan sampai kita tekan harga ayamnya, kemudian peternak demo di depan istana seperti kemarin," jelas Arief dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, dipantau daring, Minggu (30/10). Baca Juga: Bapanas Siapkan Skema Pendanaan Pengadaan Cadangan Pangan Arief menjelaskan pemerintah telah menetapkan keseimbangan hulu - hilir pangan melalui penetapan Harga Acuan Pembelian atau penjualan (HAP) jagung, telur dan ayam. Saat ini, harga jagung pipil kering dengan kadar air 15% di tingkat petani ditetapkan Rp 4.200 per kg. Kemudian di distribusikan ke peternak dengan harga Rp 5.000 per kg. Sementara, harga telur ayam ras di tingkat peternak saat ini sebesar Rp 22.000-Rp 24.000 per kg. "Ini harga yang fair di tingkat petani. Sehingga petani tidak kapok menanam jagung dan peternak tidak kapok melakukan kegiatan ternak baik telur maupun boiler. Dan masyarakatnya mendapatkan keseimbangan harga yang baik," terang Arief.