Harga telur dan daging ayam mulai melesat



JAKARTA. Harga telur dan daging ayam terus naik menjelang akhir tahun. Saat ini, harga telur ayam ras mencapai rata-rata Rp 19.500 hingga Rp 19.800 per kilogram (kg) di tingkat peternak. Harga tersebut melampaui Harga Pokok Produksi (HPP) sekitar Rp 17.500 per kg - Rp 18.000 per kg.

Kenaikan harga telur ayam sudah terjadi sejak awal Desember, setelah sempat tersungkur pada November di kisaran Rp 14.000 per kg - Rp 15.000 per kg.

Berdasarkan data pasar yang disuvei Kementerian Perdagangan (Kemdag), harga telur di pasaran sudah mencapai Rp 22.380 per kg di akhir pekan lalu. Kenaikan harga telur diikuti dengan kenaikan harga daging ayam yang sudah mencapai rata-rata Rp 31.000 per kg dari awal Desember masih di kisaran Rp 29.000 per kg.


Koordinator Forum Peternak Layer Nasional (PLN), Ki Musbar mengatakan, kenaikan harga telur sudah mulai terasa sejak awal Desember 2016. Kemudian, menjelang libur panjang pekan ini, harga telur terus meningkat hingga mencapai Rp 19.800 per kg di tingkat peternak. Selain itu, produksi telur juga turun lantaran harga sempat turun dalam tiga bulan terakhir sejak September-November.

"Banyak peternak rakyat, peternak mandiri dan integrated mengurangi produksi," ujar Musbar, Senin (12/12).

Kenaikan harga telur dan daging ayam ini diakui Kemdag. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemdag Oke Nurwan menyebut adanya kenaikan harga pangan menjelang akhir tahun seperti daging ayam ras dan telur ayam ras. Kemdag mencatat, per 8 Desember 2016 harga daging ayam ras naik 2,4% mencapai Rp 30.650 per kg. Sedangkan harga telur ayam ras naik 2,3% mencapai Rp 22.490 per kg.

Kemdag memprediksi kenaikan harga telur dan daging ayam berpotensi terus terjadi hingga tutup tahun ini, karena permintaan yang meningkat untuk kebutuhan perayaan Natal dan tahun baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini