KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga daging ayam ras dan telur ayam dalam seminggu terakhir masih mengalami peningkatan. Abdullah Mansuri, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Ikappi) mengatakan peningkatannya mencapai 30%. Saat ini harga telur ayam sudah mencapai Rp 27.000 per kg, sementara harga daging ayam ras mencapai Rp 38.000 per kg. Abdullah pun mengatakan saat ini pasokan daging ayam dan telur memang sulit dicari. Kenaikan harga ayam dan telur ini pun sudah mencapai 30% dari harga yang biasanya. "Dari pengepul sudah mahal. Ada banyak keluhan dari pedagang karena harga daging ayam begitu melonjak," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (22/12). Sementara itu, Sigit Prabowo Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) menjelaskan, kenaikan harga ayam ini selain disebabkan permintaan yang tinggi tetapi juga akibat gagal budidaya. "Gagal budidaya ini di antaranya pengaruh musim pancaroba sehingga banyak ayam yang sakit dan pertumbuhannya terganggu," ujar Sigit. Dia mengatakan, angka kematian ayam yang besar pun turut mempengaruhi supply. Menurutnya, saat ini terjadi penurunan produksi ayam ras sekitar 15% hingga 20%.
Harga telur dan daging ayam ras naik 30%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga daging ayam ras dan telur ayam dalam seminggu terakhir masih mengalami peningkatan. Abdullah Mansuri, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Ikappi) mengatakan peningkatannya mencapai 30%. Saat ini harga telur ayam sudah mencapai Rp 27.000 per kg, sementara harga daging ayam ras mencapai Rp 38.000 per kg. Abdullah pun mengatakan saat ini pasokan daging ayam dan telur memang sulit dicari. Kenaikan harga ayam dan telur ini pun sudah mencapai 30% dari harga yang biasanya. "Dari pengepul sudah mahal. Ada banyak keluhan dari pedagang karena harga daging ayam begitu melonjak," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (22/12). Sementara itu, Sigit Prabowo Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) menjelaskan, kenaikan harga ayam ini selain disebabkan permintaan yang tinggi tetapi juga akibat gagal budidaya. "Gagal budidaya ini di antaranya pengaruh musim pancaroba sehingga banyak ayam yang sakit dan pertumbuhannya terganggu," ujar Sigit. Dia mengatakan, angka kematian ayam yang besar pun turut mempengaruhi supply. Menurutnya, saat ini terjadi penurunan produksi ayam ras sekitar 15% hingga 20%.