JAKARTA. Prospek harga tembaga masih suram setidaknya sampai paruh pertama tahun ini. Rendahnya permintaan menjadi salah satu biang keladi pamor tembaga meredup. Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menerawang, hingga semester I 2016, harga tembaga berpeluang tertekan hingga level US$ 4.000 per metrik ton. "Permintaan tembaga masih lesu," jelasnya. Mengacu Bloomberg, analis CRU Group di Beijing, Li Chunlan sepakat, permintaan tembaga dari China pada tahun 2016 berpeluang hanya tumbuh 0,6%. Angka tersebut lebih rendah ketimbang kenaikan permintaan tembaga yang mencapai 3,8% pada tahun 2015.
Harga tembaga akan merosot ke US$ 4.000 per metrik
JAKARTA. Prospek harga tembaga masih suram setidaknya sampai paruh pertama tahun ini. Rendahnya permintaan menjadi salah satu biang keladi pamor tembaga meredup. Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menerawang, hingga semester I 2016, harga tembaga berpeluang tertekan hingga level US$ 4.000 per metrik ton. "Permintaan tembaga masih lesu," jelasnya. Mengacu Bloomberg, analis CRU Group di Beijing, Li Chunlan sepakat, permintaan tembaga dari China pada tahun 2016 berpeluang hanya tumbuh 0,6%. Angka tersebut lebih rendah ketimbang kenaikan permintaan tembaga yang mencapai 3,8% pada tahun 2015.