Harga tembaga anjlok terpapar data ekonomi China



NEW YORK. Harga tembaga berjangka di bursa New York turun terdalam lebih dari dua tahun. Penurunan harga terjadi karena ada kekhawatiran pelemahan permintaan tembaga dari China, selakui konsumen terbesar dunia.

Di London Metal Exchange, harga tembaga pengiriman tiga bulan ke depan anjlok 3,8% menjadi US$ 6.782 per ton (US$ 3,08 per pon ). Tahun ini, harga tembaga sudah merosot 9,2%, dan tercatat sebagai komoditas berkinerja paling loyo dari 34 komoditas yang dicatat Bloomberg.

Saat ini, harga tembaga merosot karena China mematok pertumbuhan konservatif di angka 7,5% tahu ini.  Barclays Plc memproyeksikan, produksi tembaga global akan melebihi permintaan.


Turunnya harga tembaga itu mempengaruhi saham Freeport - McMoRan Copper & Gold Inc yang merosot 4,8% kemarin, Jumat (7/3). "Banyak yang ketakutan melihat kondisi pasar saat ini," kata Tom Power, ekonom RJO Futures di Chicago.

Harga tembaga berjangka untuk pengiriman Mei turun 4,2% dan menetap di harga US$ 3,0825 per pon pada pukul 1:25 waktu di Comex di New York, ini merupakan penurunan terbesar sejak Desember 2011.

Sementara itu, stok tembaga yang dicatat Shanghai Futures Exchange naik 4,6% menjadi 207.320 ton sepekan terakhir. Angka stok itu merupakan yang tertinggi dalam 10 bulan. “Harga tembaga rentan terhadap isu-isu dari China," jelas laporan dari BNP Paribas SA kemarin.

Aluminium , timah , timbal, seng dan nikel juga turun di London .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri