KONTAN.CO.ID - Meski baru saja menyentuh level tertingginya sejak November 2014 dalam perdagangan Rabu (16/8), harga tembaga tetap berpeluang mengalami koreksi dalam jangka menengah. Analis memperkirakan, mulai kuartal IV laju penguatan harga akan sedikit melambat. “Sampai akhir tahun ada katalis negatif yaitu kembalinya produksi Indonesia dan Chili,” terang Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoin Futures kepada Kontan, Kamis (17/8). Menurutnya walaupun sampai saat ini masih belum ada ata sepakat antara pemerintah Indonesia dengan pihak Freeport McMoRan tetapi di akhir tahun produksi tambang Grasberg akan kembali pulih. Begitu juga dengan aksi mogok di tambang Escondida, Chile yang telah berakhir. Dua tambang tersebut adalah pemasok tembaga terbesar di dunia.
Harga tembaga berpeluang terkoreksi di akhir tahun
KONTAN.CO.ID - Meski baru saja menyentuh level tertingginya sejak November 2014 dalam perdagangan Rabu (16/8), harga tembaga tetap berpeluang mengalami koreksi dalam jangka menengah. Analis memperkirakan, mulai kuartal IV laju penguatan harga akan sedikit melambat. “Sampai akhir tahun ada katalis negatif yaitu kembalinya produksi Indonesia dan Chili,” terang Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoin Futures kepada Kontan, Kamis (17/8). Menurutnya walaupun sampai saat ini masih belum ada ata sepakat antara pemerintah Indonesia dengan pihak Freeport McMoRan tetapi di akhir tahun produksi tambang Grasberg akan kembali pulih. Begitu juga dengan aksi mogok di tambang Escondida, Chile yang telah berakhir. Dua tambang tersebut adalah pemasok tembaga terbesar di dunia.