Harga tembaga berpotensi naik



JAKARTA. Harga tembaga mencatat rebound tipis. Harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan ke depan di London Metal Exchange naik 0,19% menjadi US$ 7.320 per ton pada Selasa (20/8).

Namun, pada perdagangan di Commodity Exchange, New York, harga tembaga justru menurun, kemarin. Pelemahan ini disebabkan oleh kehawatiran pasar atas rencana pemangkasan stimulus moneter oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (Fed).

Data bea cukai China menunjukkan, ekspor dan impor refined copper melonjak pada bulan Juli 2013. Impor refined copper sepanjang Juli naik 14,8% menjadi 291.846 ton dibanding Juli tahun lalu.


Ini adalah kenaikan impor kedua di tahun ini dan merupakan impor terbesar sejak September tahun lalu. Meski data bulanan naik, total impor refined copper China turun 22,2% menjadi 1,66 juta ton sepanjang 2013.

Data ekspor refined copper China pun melonjak 55,6% menjadi 19.456 ton pada bulan Juli 2013 dibanding Juli tahun lalu. Meski melonjak di bulan Juli, total ekspor refined copper China hanya tumbuh 1,2% sepanjang tahun ini menjadi 207.489 ton.

Meski menguat tipis, pergerakan harga tembaga selanjutnya akan tergantung pada data indeks pembelian manager alias Purchasing Manager's Index (PMI) yang akan dirilis HSBC Holdings Plc dan Markit Economics, hari ini.

Analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan, angka PMI China di bulan Agustus akan naik ke posisi 48,2 dibanding 47,7 pada bulan lalu. Sentimen positif lain yang bisa mendorong harga tembaga adalah stok yang terus menurun. LME melaporkan, stok tembaga terus turun dalam 26 sesi berturut-turut ke angka 566.925 ton.

Menurut Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures, wajar jika harga tembaga terkoreksi setelah mengalami penguatan selama beberapa hari sebelumnya. "Namun, pelemahan harga tembaga ini hanya sesaat, " ujar Wahyu.

Banyak sentimen positif yang mampu menguatkan harga tembaga kembali. Salah satunya, membaiknya perekonomian AS sehingga mampu mendorong penguatan harga komoditas.

Wahyu mengatakan, harga tembaga masih berpotensi naik secara teknikal. Grafik mingguan menunjukkan moving average convergence divergence (MACD) bergerak ke arah positif dengan stochatic 45 menunjukkan tren penguatan.

Wahyu memperkirakan, harga tembaga di kisaran support US$ 7.000 dan resistance US$ 7.100 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati