KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga tembaga London naik ke level tertinggi hampir satu bulan pada hari Rabu. Pasar logam industri mendapat dukungan dari pengumuman terbaru konsumen utama China bahwa negara itu akan melonggarkan kebijakan moneter. China juga akan mengadopsi kebijakan fiskal proaktif untuk mendorong pertumbuhan tahun depan. Harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,8% menjadi US$ 9.290 per metrik ton, pada pukul 10.53 WIB, Rabu (11/12). Kontrak tersebut sempat menyentuh US$ 9.314 per metrik ton, level tertinggi sejak 12 November. Kontrak tembaga Januari yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 0,4% menjadi 75.690 yuan (US$ 10.443,31) per ton.
China akan mengadopsi kebijakan moneter yang "cukup longgar" tahun depan, pelonggaran pertama dalam sekitar 14 tahun. China juga akan menjalankan kebijakan fiskal yang lebih proaktif untuk memacu pertumbuhan ekonomi, Politbiro dikutip mengatakan pada hari Senin. Baca Juga: Disokong Ekonomi China yang Pulih, Harga Logam Mulia Diproyeksi Positif Tahun Depan Pasar tembaga sedang menunggu dukungan lebih lanjut untuk ekonomi China, terutama di sektor konstruksi. "Perubahan dalam kebijakan fiskal atau moneter biasanya membutuhkan waktu 2-3 kuartal untuk menghasilkan dampak pasar riil. Akibatnya, kami tidak berharap untuk melihat peningkatan berkelanjutan di wilayah tersebut hingga paruh kedua tahun 2025," kata Sucden Financial dalam sebuah catatan. Sucden Financial menambahkan, tanpa tanda-tanda yang jelas dari pemulihan berkelanjutan di sektor konstruksi, akan sulit bagi pasar untuk membangun tren kenaikan yang langgeng. Baca Juga: Harga Tembaga Melonjak Dekati Level Tertinggi dalam Sebulan Senin (9/12)