JAKARTA. Harga tembaga merangkak naik dari level terendah sejak empat bulan terakhir mengikuti positifnya data industri dan properti China. Mengutip Bloomberg, Senin (13/6) pukul 13.41 waktu Shanghai, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menguat 1,7% dan diperdagangkan di level US$4.586 per metrik ton dibandingkan sebelumnya. Kendati demikian, Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan harga tembaga akan terkoreksi pada pekan ini. Ini akibat sentimen FOMC meeting yang dijadwalkan minggu ini mendorong menguatnya indeks dollar Amerika Serikat.
"Mendekati pertemuan bank sentral AS, indeks dollar AS menguat dan mengakibatkan harga tembaga turun," ujar Ibrahim, Jakarta, Senin (13/6). Di samping itu, terjadi oversupply produksi tembaga di LME dan permintaan kebutuhan masih sedikit. Revisi pertumbuhan ekonomi global dari 2,7% menjadi 2,4% juga berdampak terhadap koreksi harga tembaga.