Harga Tembaga LME Melemah ke US$10.050 Rabu (26/3), Dipicu Kekhawatiran Tarif Trump

Harga Tembaga LME Melemah ke US$10.050 Rabu (26/3), Dipicu Kekhawatiran Tarif Trump


KONTAN.CO.ID - Harga tembaga di London mengalami pelemahan pada Rabu (26/3) seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan tarif baru yang akan diterapkan oleh pemerintahan Donald Trump.

Namun, pelemahan ini terbatas karena pasar juga mencermati pelemahan dolar AS.

Melansir Reuters, harga tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,6% menjadi US$10.050 per ton pada pukul 02.35 GMT.


Baca Juga: Didorong Fluktuasi Harga dan Permintaan Tinggi, HPE Konsentrat Tembaga Alami Kenaikan

Fokus pasar saat ini tertuju pada kemungkinan penerapan tarif timbal balik oleh pemerintahan Trump pada 2 April mendatang, yang menyebabkan ketidakpastian di pasar.

Dolar AS mengalami pelemahan setelah data kepercayaan ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan serta kekhawatiran mengenai dampak tarif yang luas terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Dolar yang lebih lemah membuat komoditas yang dihargai dalam mata uang AS menjadi lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya, yang bisa membatasi penurunan harga tembaga.

Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan penyelidikan terhadap kemungkinan penerapan tarif baru pada impor tembaga.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi domestik logam yang sangat penting bagi kendaraan listrik, peralatan militer, jaringan listrik, serta berbagai barang konsumsi lainnya.

Baca Juga: Tarif Baru AS Bayangi Pasar, Harga Tembaga Naik, Aluminium AS Melonjak

Pasar terus mengamati pergerakan logam industri ini ke AS menjelang keputusan tarif tersebut.

"Saya setuju bahwa ada pergeseran pasokan tembaga yang signifikan menuju AS, dan stok di negara itu terus meningkat," kata Natalie Scott-Gray, analis senior logam di StoneX.

"Sebagian besar pasokan ini berasal dari sumber biasa seperti Chili atau Kanada. Sementara itu, China mengalami kekurangan pasokan karena produsen seperti Chili lebih memilih mengekspor ke AS. Oleh karena itu, China kemungkinan akan mengambil pasokan dari LME atau sumber di luar bursa," tambahnya.

Di antara logam lainnya, harga aluminium di LME naik 0,2% menjadi US$2.615,5 per ton, timbal turun 0,7% menjadi US$2.070, seng melemah 0,6% menjadi US$2.954,5, timah turun 0,6% menjadi US$34.840, dan nikel melemah 0,2% menjadi US$16.125 per ton.

Baca Juga: JP Morgan Perkiraan Tren Bullish Harga Tembaga, Ini Pendorongnya

Sementara itu, harga tembaga di Shanghai Futures Exchange (SHFE) melonjak 0,9% menjadi 82.460 yuan (US$11.353,44) per ton, aluminium naik 0,2% menjadi 20.695 yuan per ton, seng turun 0,06% menjadi 24.125 yuan, timbal naik 0,2% menjadi 17.570 yuan, nikel menguat 0,7% menjadi 129.870 yuan, dan timah melonjak 1,6% menjadi 278.540 yuan per ton.

Selanjutnya: Rusia Gelar Latihan Militer di Laut Jepang, Luncurkan Rudal Kalibr dari Kapal Selam

Menarik Dibaca: Pemegang Saham Setujui Merger XLSMART, Axiata dan Sinar Mas Siap Perkuat Kolaborasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto