KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas tembaga masih unjuk otot di perdagangan. Mulai dari supplai produksi hingga kondisi eksternal memengaruhi penguatan harga tembaga kini. Mengutip Bloomberg, harga tembaga Selasa (12/3) dalam kontrak tiga bulan terakhir di London Metal Exchange (LME) berada di level US$ 6.472 per metrik ton. Angka ini menguat 1,01% dibanding hari sebelumnya di level US$ 6.407 per metrik ton. Jika dibanding pekan lalu, harga tembaga malah tergerus 0,09%. Asal tahun, pada 28 Februari, harga tembaga berada di US$ 6.509 per metrik ton yang merupakan harga tertinggi tahun ini. Senior Research dan analis Asia Trade Point Futures, Cahyo Dewanto mengatakan bahwa ada empat faktor yang membuat harga tembaga menguat. Pertama, suplai produksi tambang tembaga di Las Bambas MMG Ltd Peru akan menurun seiring blokade jalan dari demo pekerja tambang. "Hal ini diperkirakan suplai akan terganggu dan pengiriman dari pelabuhan Matarani akan terlambat ke negara pengimpor," ujar Cahyo kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3).
Harga tembaga menguat lebih dari 1% dalam sehari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas tembaga masih unjuk otot di perdagangan. Mulai dari supplai produksi hingga kondisi eksternal memengaruhi penguatan harga tembaga kini. Mengutip Bloomberg, harga tembaga Selasa (12/3) dalam kontrak tiga bulan terakhir di London Metal Exchange (LME) berada di level US$ 6.472 per metrik ton. Angka ini menguat 1,01% dibanding hari sebelumnya di level US$ 6.407 per metrik ton. Jika dibanding pekan lalu, harga tembaga malah tergerus 0,09%. Asal tahun, pada 28 Februari, harga tembaga berada di US$ 6.509 per metrik ton yang merupakan harga tertinggi tahun ini. Senior Research dan analis Asia Trade Point Futures, Cahyo Dewanto mengatakan bahwa ada empat faktor yang membuat harga tembaga menguat. Pertama, suplai produksi tambang tembaga di Las Bambas MMG Ltd Peru akan menurun seiring blokade jalan dari demo pekerja tambang. "Hal ini diperkirakan suplai akan terganggu dan pengiriman dari pelabuhan Matarani akan terlambat ke negara pengimpor," ujar Cahyo kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3).