Harga Tembaga Menuju Penurunan Mingguan Karena Permintaan China yang Mengecewakan



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga tembaga tergelincir pada hari Jumat dan diperkirakan mengalami penurunan mingguan. Lemahnya permintaan dari konsumen utama China menutupi harapan dorongan untuk mengimbangi antisipasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Jumat (12/7) pukul 14.29 WIB, harga tembaga berjangka pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,6% menjadi US$ 9.731 per metrik ton. Harga tembaga telah menurun 2,1% sepanjang minggu ini.

Kontrak tembaga bulan Agustus yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange mengakhiri perdagangan siang hari dengan penurunan 1,3% pada 78.950 yuan (US$ 10.867,47) per ton. Harga tembaga di pasar Shanghai turun 1,5% minggu ini.


Data perdagangan Tiongkok pada hari Jumat menunjukkan impor secara tak terduga menyusut 2,3%. Sementara ekspor naik 8,6%, mengalahkan ekspektasi.

Baca Juga: Grup Salim Akuisisi Proyek Tambang Emas dan Tembaga di Australia Senilai Rp 4,28 T

Impor tembaga Tiongkok yang belum diolah turun ke level terendah dalam 14 bulan pada bulan Juni, menurut data bea cukai. Penurunan ini disebabkan oleh tingginya harga global dan lemahnya permintaan dalam negeri sehingga menekan selera pembelian.

Stok tembaga yang dapat dikirim di SHFE turun 1,7% pada hari Jumat menjadi 316.108 ton, setelah mencapai puncaknya dalam empat tahun pada bulan lalu. Sementara itu, persediaan tembaga di gudang LME naik menjadi 206.775 ton, tertinggi sejak Oktober 2021.

Data China yang lemah meredam data inflasi AS yang lebih dingin dari perkiraan pada hari Kamis. Penurunan laju inflasi AS ini memperkuat harapan Federal Reserve memangkas suku bunga pada bulan September.

Sementara itu, indeks dolar melemah minggu ini. Pelemahan nilai tukar dolar AS memberikan dukungan pada harga karena membuat pembelian komoditas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah.

Baca Juga: Freeport Indonesia Mulai Ekspor Konsentrat Tembaga Usai Raih Izin

Investor sedang menunggu pertemuan penting Partai Komunis Tiongkok minggu depan untuk mendapatkan lebih banyak stimulus guna meningkatkan perekonomiannya.

Harga aluminium LME turun 0,4% ke US$ 2.467 per ton dan harga nikel turun 0,1% menjadi US$ 16.800. Harga seng turun 1,5% ke level US$ 2.913,50, harga timah turun 2,2% menjadi US$ 33.910, dan harga timbal turun 0,8% menjadi US$ 2.179,50.

Harga aluminium SHFE turun 1% menjadi 20.010 yuan per ton, timbal sedikit berubah pada 19.455 yuan, nikel naik 0,7% menjadi 135.010 yuan. Harga seng turun 1% menjadi 24.160 yuan dan timah turun 3% menjadi 273.820 yuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati