Harga Tembaga Naik Karena Harapan Penurunan Suku Bunga AS dan Kekhawatiran Pasokan



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga tembaga naik pada hari Rabu, berkat pelemahan kurs dolar Amerika Serikat (AS) di tengah harapan baru penurunan suku bunga AS. Selain itu ada kegelisahan pasokan mengimbangi prospek permintaan fisik yang suram dari konsumen utama China.

Rabu (3/7) pukul 14.38 WIB, harga tembaga pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 1,5% menjadi US$ 9.815 per metrik ton. Sedangkan kontrak tembaga Agustus yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange naik 1,2% menjadi 79,630 yuan (US$ 10.947,96) per ton.

Dolar tetap melemah pada hari Rabu setelah komentar dovish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengirim imbal hasil obligasi AS lebih rendah, membayangi laporan pekerjaan domestik yang kuat. Meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga meningkatkan selera investor di pasar saham dan mencerahkan prospek permintaan logam secara keseluruhan.


Yang juga mendukung tembaga adalah ketatnya pasar bahan mentah. Latar belakang sektor ini yang secara struktural positif membuat sebagian besar orang buy the dip atau membeli saat penurunan, kata Macquarie dalam catatannya pada tanggal 1 Juli.

Baca Juga: Logam Industri Menanti Perbaikan Data Ekonomi Global

Perusahaan pertambangan Freeport McMoran mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya memperkirakan penjualan triwulanan akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya karena penundaan dalam memperoleh izin ekspor untuk anak perusahaannya di Indonesia.

Aktivitas jasa Tiongkok berkembang pada laju paling lambat dalam delapan bulan. Sementara kepercayaan mencapai titik terendah dalam empat tahun pada bulan Juni. Kepercayaan terseret oleh pertumbuhan pesanan baru yang lebih lambat, menurut sebuah survei sektor swasta pada hari Rabu.

"Permintaan tembaga China pada semester pertama tumbuh 2%, dan permintaan setahun penuh kemungkinan akan berkontraksi 0,5% mengingat efek dasar yang tinggi pada semester kedua," kata Macquarie.

Harga Seng LME meningkat 1,5% menjadi US$ 2.966 per ton, timbal bertambah 0,8% menjadi US$ 2.219, dan nikel naik 1,4% menjadi US$ 17.235, timah naik 0,3% lebih tinggi menjadi US$ 33.025, aluminium menguat 0,7% pada US$ 2.540.

Sedangkan harga Seng di SHFE naik 0,5% menjadi 24.555 yuan per ton, aluminium naik 0,7% menjadi 20.490, nikel naik 0,2% menjadi 137.880 yuan, sementara timbal turun 0,8% menjadi 19.500 yuan dan timah sedikit bergerak pada 273.620 yuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati