Harga Tembaga Naik Tipis, Dolar AS dan Ketidakpastian Stimulus China Membebani



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga tembaga London naik tipis pada hari Kamis setelah aksi jual pada sesi sebelumnya. Tetapi dolar Amerika Serikat (AS) yang stabil dan ketidakpastian atas langkah-langkah stimulus dari konsumen utama China menahan kenaikan tersebut.

Kamis (12/12) pukul 9.36 WIB, harga tembaga pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,3% menjadi US$ 9.218 per metrik ton.

Kontrak tembaga Januari yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (SHFE) turun 0,03% menjadi 75.470 yuan ($10.388,73) per ton.


Dolar AS diperdagangkan dalam kisaran sempit pada hari Kamis setelah mencapai level tertinggi dua minggu pada sesi sebelumnya. Penguatan dolar AS didukung oleh kenaikan imbal hasil USTreasury, bahkan ketika pelaku pasar bertaruh Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga minggu depan.

Baca Juga: Dari Puncak dan Perut Bumi Papua, Tembaga dan Emas Freeport Dihasilkan

Dolar AS yang kuat membuat logam yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Secara terpisah, Reuters melaporkan bahwa China mempertimbangkan untuk mengizinkan mata uang yang lebih lemah tahun depan karena bersiap menghadapi tarif perdagangan yang lebih tinggi dalam masa jabatan kedua Donald Trump sebagai presiden AS.

"Laporan bahwa China mempertimbangkan CNY (yuan) yang lebih lemah untuk mempertahankan diri dari tarif impor AS membebani sentimen pasar, karena hal ini dapat menyebabkan arus keluar modal dan pasar ekuitas yang menurun," kata ANZ Research dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Harga Tembaga Dekati Level Tertinggi Dalam Sebulan Karena Optimisme Kebijakan China

Fokus sekarang adalah pada pertemuan Konferensi Kerja Ekonomi Pusat China minggu ini untuk kejelasan lebih lanjut tentang target utama dan langkah-langkah stimulus ekonomi potensial untuk tahun depan.

Harga aluminium LME naik 0,7% menjadi US$ 2.619 per ton, nikel naik 0,8% menjadi US$ 15.985, seng naik 0,3% menjadi US$ 3.135,5, timbal turun 0,05% menjadi US$ 2.042 dan timah naik 0,2% menjadi US$ 30.015.

Aluminium SHFE naik tipis 0,4% menjadi 20.465 yuan per ton, nikel naik 2,1% menjadi 128.010 yuan, timah naik 0,6% menjadi 250.330 yuan, sementara seng naik 0,2% menjadi 25.970 yuan dan timbal turun 0,9% menjadi 17.505 yuan.

Selanjutnya: Cuaca di Kepulauan Riau Sepanjang Kamis (12/12) Dominan Berawan

Menarik Dibaca: Cara Menggunakan Fitur Baru Trial Reels Instagram untuk Uji Performa Konten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati