KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati masih diselimuti ketidakpastian perang dagang, harga tembaga menguji tenaganya dalam pekan ini. Namun, naiknya harga tembaga tampaknya tak akan berlanjut lama. Logam industri ini justru diproyeksi sulit kembali ke level harganya pada awal tahun, yakni di kisaran US$ 7.000 per metrik ton. Pekan ini, tembaga memang mendapat katalis positif dari kebijakan stimulus fiskal pemerintah China yang berpotensi mendorong industri logam Negeri Tembok Besar tersebut. Kisruh serikat pekerja di Escondida, perusahaan tambang tembaga terbesar di dunia, juga turut menopang harga di tengah kekhawatiran berkurangnya pasokan. "Pelaku pasar masih akan merespon dua sentimen positif tersebut setidaknya dalam pekan ini. Apalagi, setelah pekan lalu harga sempat dihantam sentimen perang dagang memanas," ujar Andri Hardianto, Analis Asia Tradepoint Futures, Rabu (25/7).
Harga tembaga sulit kembali ke US$ 7.000 per metrik ton hingga akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati masih diselimuti ketidakpastian perang dagang, harga tembaga menguji tenaganya dalam pekan ini. Namun, naiknya harga tembaga tampaknya tak akan berlanjut lama. Logam industri ini justru diproyeksi sulit kembali ke level harganya pada awal tahun, yakni di kisaran US$ 7.000 per metrik ton. Pekan ini, tembaga memang mendapat katalis positif dari kebijakan stimulus fiskal pemerintah China yang berpotensi mendorong industri logam Negeri Tembok Besar tersebut. Kisruh serikat pekerja di Escondida, perusahaan tambang tembaga terbesar di dunia, juga turut menopang harga di tengah kekhawatiran berkurangnya pasokan. "Pelaku pasar masih akan merespon dua sentimen positif tersebut setidaknya dalam pekan ini. Apalagi, setelah pekan lalu harga sempat dihantam sentimen perang dagang memanas," ujar Andri Hardianto, Analis Asia Tradepoint Futures, Rabu (25/7).