Harga tembaga terdongkrak isu gangguan pasokan



JAKARTA. Harga komoditas tembaga terus melaju. Bahkan pada Kamis (27/7) lalu, logam industri ini berhasil menembus rekor tertinggi sejak April 2014 di level US$ 6.330 per metrik ton.

Mengutip Bloomberg, Senin (31/7) pukul 2.09 waktu Shanghai, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange lanjut menguat ke posisi US$ 6.388.50 per metrik ton.

Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures mengatakan, saat ini, tembaga cukup didukung banyak fundamental yang positif. Baru-baru ini China berniat melarang impor tembaga daur ulang, karena akan mengganggu lingkungan. Kalau benar terjadi ini akan meningkatkan permintaan tembaga permurnian.


“Padahal saat ini produksi tembaga masih mengalami gangguan,” ujarnya, Senin (31/7).

Lanjut Andri, sejumlah tambang tembaga besar masih mengalami gangguan produksi. Grasberg di Indonesia produksinya tercatat turun 14. Produksi tambang Escondida di Chili turun 12%. Hanya, Peru saja yang selama semester I produksinya tumbuh 7% dari periode yang sama tahun 2016.

“Kenaikan produksi masih belum bisa menutupi kekurangannya,” ujar Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini